Network
MAPAY BANDUNG – Ahli spiritual Ki Dharma Kuncara mengungkap terawang mengerikan di penghujung tahun 2022.
Menurutnya Gunung Semeru yang erupsi pada Minggu 4 Desember 2022 pada dini hari sangat erat kaitannya dengan pertanda ‘pagebluk’ atau wabah baru yang akan merebak di tahun-tahun depan.
Bagi Masyarakat Jawa, Gunung Semeru disebut sebagai 'paku bumi'. Maka tidak heran jika erupsi Gunung Semeru dikaitkan dengan berbagai kemungkinan yang terjadi di tahun depan.
Tak hanya ramalan berupa wabah, pada tahun 2023 mendatang diprediksi beberapa bencana alam masih akan terjadi di beberapa daerah hingga menelan korban jiwa cukup banyak.
“Diwasapadai dan itu jarang terdengar yang kemungkinan itu untuk tahun 2022, 2023, hingga tahun 2025 itu akan terjadi,” ucap Ki Dharma Kuncara sebagaimana dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube MERCUNDI pada Minggu 4 Desember 2022.
Menurut ahli supranatural yang bermukim di Jawa bagian selatan ini menyebut jika peristiwa bencana alam dan wabah sudah digambarkan sesepuh Jawa pada zaman dahulu.
Ada istilah dalam bahasa Jawa soal fenomena erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Minggu 4 Desember 2022.
“Diceritakan oleh leluhur sesepuh di Banyumas dahulu, bahwasanya ada Perang Gepok Tanpa Senggolan,” ujarnya.
Makna dari bait ramalan Gepok Tanpa Senggoal yaitu masyarkat Indonesia harus bersiap-siap menghadapi musuh yang tidak terlihat pada tahun yang akan datang. Bisa jadi bentuk wabah, penyakit, atau bencan lain yang memberatkan.
Ramalan untuk tahun 2023 terungkap jika musuh ini sangat dekat, dapat menyentuh siapa saja, dan menyebabkan kematian seperti virus COVID-19 varian baru.
“Kita menghadapi peperangan dengan hal-hal yang tidak terlihat, seperti corona atau mungkin besok-besok akan ada satu penyakit baru,” ujarnya.
Pada ramalan singkatnya, Ki Dharma Kuncara memberikan gambaran agar terhindar dari wabah dan penyakit baru yang diramalkan terjadi pada tahun 2023.
Menggunakan sajak dalam Bahasa Jawa, Ki Dharma memberikan saran terhindar dari wabah yang mematikan itu.
“Setiap hari kelahiran semestinya tidak makan sesuatu yang memiliki ruh atau Teguh Kukuh Cekelan Waton,” ucapnya.
Arti Teguh Kukuh Cakelan Weton bermakna melakukan tirakat tertentu seperti mengonsumsi buah-buahan saja pada hari kelahiran.
Hal ini biasa dilakukan masyarakat Jawa untuk menghindari wabah yang dapat saja terjadi.
Pada prinsipnya, harus menjaga kesehatan dan pola makan yang baik agar terhindar dari berbagai macam wabah di tahun 2023 mendatang.
“Waspadalah kita karena tahun 2022 hingga 2025 akan terjadi wabah baru,” ucapnya menutup ramalan tahun 2023.***
