Network
MAPAY BANDUNG - Dalam budaya masyarakat Jawa, burung perkutut sri sedono lulut adalah hewan peliharaan favorit para petani.
Bahkan, para petani dengan sengaja memelihara burung perkutut sri sedono lulut, karena burung ini bisa memberikan manfaat yang luar biasa.
Dikatakan demikian, karena burung perkutut sri sedono lulut mempunyai tuah kesuburan, yang sangat baik apabila dipelihara oleh petani.
Di primbon Jawa juga disebutkan, bahwa burung perkutut sri sedono lulut juga termasuk hewan peliharaan pujaan para raja terdahulu.
Baca Juga: Jika Muncul Tanda Ini di Kepala Segera Taubat, Pertanda Umur Sebentar Lagi
Dilansir MapayBandung.com dari YouTube Harta Langit Channel, Minggu 18 September 2022, berikut penjelasan selengkapnya.
Burung perkutut sri sedono lulut terkenal mempunyai ciri di bagian kaki.
Di mana ada ciri khusus pada kuku di kedua jempol kakinya yang berwarna putih bersih.
Burung perkutut sri sedono lulut sangat direkomendasikan untuk dipelihara oleh petani, sebab perkutut ini mengartikan kesuburan.
Baca Juga: 3 Tanaman Ini Segera Tanam di Depan Rumah, Efektif untuk Mengusir Ular
Burung perkutut sri sedono lulut bisa mendoakan petani agar diberkahi kesuburan saat panen, sehingga manfaatnya akan dirasakan oleh petani dan keluarganya di rumah.
Selain jenis ini, adapula jenis burung perkutut rojowono, salah satu burung perkutut yang sering disebut dengan perkutut raja.
Disebut perkutut raja, sebab burung perkutut rojowono mempunyai kebiasaan khas, yang membuatnya dihormati oleh burung perkutut lain.
Baca Juga: Bikin Sial! Jangan Pelihara Burung Perkutut Keruk Bumi yang Kakinya Seperti Ini
Selain itu, burung perkutut rojo wono juga mempunyai ciri yang sangat unik, sehingga banyak orang yang tertarik ingin memelihara.
Burung perkutut rojowono ini memiliki ciri khusus pada sisik di kedua kakinya yang terbelah, atau menyilang penuh dari bawah sampai atas.
Burung perkutut rojowono cenderung akan memiliki kebiasaan yang tenang.
Pembawaan perkutut yang tenang ini, adalah sebuah isyarat bahwa jenis ini memiliki khodam yang tinggi.***
