Ia mulai curiga, jika si pocong tengah melakukan suatu misi.
“Saya perhatikan, kok matanya terus natap tajem ke orang-orang.”
Ternyata setelah dicermati, si pocong tengah bertugas memikat para calon pengunjung.
Jadi siapapun orang yang lewat, bakal di terus tatap oleh si pocong sampai ia mau mampir ke warung bakso tersebut.
“Si pocong bakal terus natap mata orang-orang yang lewat, sampai dia mau makan di warung bakso itu.”
Sejak saat itu, Adit menyadari jika warung bakso yang ia kunjungi, benar-benar menggunakan pesugihan pocong.
Itulah kisah mistis dibalik warung bakso pesugihan pocong.***