Seolah-olah tiada waktu selepas tahajud tanpa tembang Lingsir Wengi.
Akhirnya, kebiasaan tersebut diikuti oleh santri ataj muridnya secara turun temurun, dari generasi ke generasi.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Membunuh Kucing? Buya Yahya: Menjadi Boleh Dibunuh Karena Alasan Ini
Lama kelamaan, kidung tersebut mulai akrab ditekinga masyarakat Jawa kala itu.
Banyak ibu yang menyanyikan Lingsir Wengi sebagai tembang pengantar tidur.
“Lingsir Wengi ditembangkan untuk membantu menidurkan anak mereka,” ujar Dewi Sundari.
Begitulah makna asli dibalik tembang Lingsir Wengi yang kerap dianggal sebagai nyanyian makhluk halus.***