Alasan Malam Satu Suro 30 Juli 2022 Dianggap Keramat dan Angker, Begini Kata Budayawan Jawa

- 29 Juli 2022, 12:30 WIB
Ilustrasi Malam 1 Suro, ada 5 Mitos Malam 1 Suro dan 4 Weton akan bertabrakan dengan Malam Satu Suro.
Ilustrasi Malam 1 Suro, ada 5 Mitos Malam 1 Suro dan 4 Weton akan bertabrakan dengan Malam Satu Suro. / Pixabay/558124//

MAPAY BANDUNG – Ada alasan yang membuat malam satu suro yang jatuh pada tanggal 30 Juli 2022 dianggap keramat dan angker.

Selain disebabkan ritual klenik pada malam satu suro seperti bertapa, mencuci keris, kirab, hingga berpuasa.

Malam satu suro yang jatuh pada 30 Juli 2022 disebut sebagai malam keramat karena diyakini memiliki daya magis dan spiritual yang tinggi.

Sejarawan Jawa sekaligus dosen FIB UI, Prapto Yuwono mengungkap jika malam satu suro dianggap keramat dan angker karena terkait kebudayaan leluhur yang masih dilakukan hingga sekarang.

Baca Juga: Tips Ampuh Merawat Burung Perkutut yang Mabung, Begini Cara Benar dan Harus Dilakukan

“Sebetulnya malam satu Suro ini adalah malam prihatinnya orang Jawa yang berkaitan dengan dunia astral,” ujarnya seperti dikutip MapayBandung.com dari TRANS7 OFFICIAL pada Jumat 29 Juli 2022.

Dianggap keramat dan angker karena hingga kini masih banyak yang melakukan ritual klenik di tempat-tempat keramat.

“Peringatan malam satu suro, biasanya orang akan banyak bertapa, menyendiri, berdoa di tempat yang sunyi,” ujarnya Prapto.

Ritual klenik masyarakat Jawa yang masih dilakukan hingga sekarang bertujuan untuk menyampaikan sesuatu kepada leluhur melalui laku prihatin.

Baca Juga: 4 Pamali Malam Satu Suro 30 Juli 2022 Menurut Tradisi Jawa, Bisa Sial Setahun ke Depan

Beberapa meyakini jika doa yang dipanjatkan dengan sungguh-sungguh di malam satu suro, maka pelaku akan mendapat perlindungan.

Namun begitu, alam lain tak selamanya berisi hal positif saja. Terkadang saat memanjatkan doa, ada pula hal lain yang beriringan.

“Jadi dunia leluhur kan sudah di alam yang lain, sehingga alam (bagian) yang tidak baik pun akan ikut campur di situ,” ungkapnya.

Baca Juga: Lek-lekan, Tuguran, hingga Tapa Bisu saat Malam 1 Suro Dimaknai Sebagai Upacara untuk Mawas Diri, Apa Itu?

Tradisi dan kepercayaan masyarakat Jawa lainnya menyebut apabila malam satu suro disebut-sebut sebagai waktu bagi makhluk astral untuk melepaskan energi negatif.

Dari kepercayaan itulah, muncul sebuah keyakinan akan pantangan atau pamali yang dilakukan pada malam satu suro.

Misalnya larangan keluar rumah bagi orang yang lahir pada weton tertentu, larangan mengadakan pesta, hingga tidak diperbolehkan untuk pindah rumah.

Baca Juga: Jauh dari Kesan Mistis, Inilah 3 Kebiasaan Masyarakat Jawa Jelang Malam 1 Suro

“Sebetulnya agak salah kaprah, justru bagi masyarakat Jawa malam satu suro adalah malam yang sakral dan disucikan,” tuturnya.

“Bukan justru diartikan sebagai sial (karena sengkala),” sambungnya.

Ada berbagai kemungkinan, larangan serta pantangan pada malam satu suro bermunculan.

Baca Juga: Perayaan Malam 1 Suro Tahun Baru Jawa: Kapan Waktu Pelaksanaan dan Hitungan Tanggal di Kalender Jawa?

Menurut Prapto Yuwono, mitos pamali tersebut terjadi karena malam 1 Suro adalah malam yang penting dan jangan sampai tidak melakukan ritual tersebut.

“Sebagaimana diketahui, malam satu suro adalah malam yang baik untuk kontemplasi untuk tujuan baik,” ujarnya.

“Apabila tujuan tersebut disalahartikan bisa saja terjadi orang sial, celaka, dan sebagainya,” tandasnya.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah