Network
MAPAY BANDUNG - Burung perkutut merupakan salah satu burung peliharaan yang kental dengan aura mitos.
Salah satu hal yang kerap menjadi mitos bagi burung perkutut adalah jumlah ekornya yang ternyata memiliki arti tersendiri.
Oleh karenanya, simak beberapa mitos yang jeral muncul dari jumlah ekor burung perkutut berikut ini.
Burung perkutut memang saat-saat ini kembali diminati kembali oleh para pecinta burung, selain suaranya yang merdu burung ini juga dipercaya dapat mendatangkan rezeki.
Karena pada dasarnya bagi sebagian masyarakat Jawa, burung perkutut khususnya yang lokal sangat melekat hal-hal mistis.
Beberapa hal mistis tersebut seperti yang dikutip MapayBandung.com dari video di kanal YouTube Sir Nasirrudin Rabu 6 Juli 2022.
Pertama yakni jika bulu ekor perkutut berjumlah 11, hal itu dapat diartikan bahwa ketika manggung memiliki arti takutilah Allah SWT.
Selanjutnya jika bulu ekor burung perkutut berjumlah 12, memiliki arti bahwa sebagai manusia sudah seharusnya tinggalkan sikap ria atau sombong.
Lalu jika bulu ekor burung perkutut berjumlah 13 maka filosofinya yaitu sebagai umat manusia, haruslah bersabar jika menghadapi cobaan.
Baca Juga: Puasa Dzulhijjah Hari Kedelapan Jumat 8 Juli 2022 atau Puasa Tarwiyah, Begini Bacaan Niatnya
Sedangkan apabila dilihat dari warna bulu perkutut yang putih dan kelabu, mengartikan bahwa burung tersebut memiliki katuranggan untuk menjadikan pemiliknya sebagai orang terpandang.
Kemudian jika burung perkutut tersebut memiliki kulit kakinya terpisah, maka burung perkutut tersebut akan mendoakan sang pemilik untuk diberikan kemudahan rezeki, serta anugerah.
Namun jika pemilik memiliki burung perkutut dengan bulu berwarna putih, maka sang pemilik akan terhindar dari semua orang jahat atau yang mengundang permusuhan.
Tetapi jika diantara kamu memiliki burung perkutut dengan ciri diantara sayap-sayapnya ada yang putih, ada yang hitam maka sang pemilik akan terhindar dari segala becana atau pun musibah.
Akan tetapi semua ciri-ciri tersebut sifatnya hanyalah mitos, namun beberapa mitos tersebut masih banyak dipercaya bagi beberapa orang yang memiliki burung perkutut.***
