Gegara Pelihara Tuyul Pesugihan, Nasib Pasutri Asal Jakarta Berakhir Tragis dan Sengsara, Jangan Pernah Ditiru

- 16 Juni 2022, 13:00 WIB
 Ilustrasi Tuyul./Instagram @sirahbaliinfo
 Ilustrasi Tuyul./Instagram @sirahbaliinfo /

MAPAY BANDUNG - Jangan pernah pelihara tuyul pesugihan atau bersekutu dengan makhluk halus lainnya, jika tak ingin terkena azab mengerikan.

Pasalnya, memelihara tuyul pesugihan tak bisa menjamin seseorang bahagia dengan harta dunia.

Bahkan dengan memelihara tuyul pesugihan, hidup jadi lebih melarat dan sengsara, seperti yang dialami pasangan suami istri asal Jakarta.

Baca Juga: 5 Cara ini Bikin Perkutut Makin Gacor, Salah Satunya Sering Dimandikan Pada Malam Hari

Mereka nekat memelihara tuyul pesugihan, untuk mengatasi masalah ekonomi yang sempat membelenggu.

Lantas, bagaimana kisah pasutri asal Jakarta tersebut? Nasib tragis apa yang mereka alami? Begini kisahnya.

Cerita tragis ini disampaikan salah seorang daksi hidup pasutri asal Jakarta tersebut, yang bernama Muklis.

Baca Juga: Siap-siap Digandurngi Wanita, Inilah Keistimewaan Pemilik Burung Berkutut Berekor 13

Muklis, adalah kawan dari Andi dan Mawar (nama samarwn) yang sempat memelihara tuyul untuk kebutuhan ekonomi.

Awalnya, Muklis mengatakan jika Andi nekat membeli tuyul karena desakan ekonomi.

Ia sempat terkena PHK di tenpat kerja yang sebelumnya memberikan mereka pengharapan.

Baca Juga: Masih Berani Melalaikan Sholat? Akan Disiksa Oleh Allah SWT di Tempat Ini Kata Ustaz Khalid Basalamah

Selain menjadi saksi hidup, Muklis juga merupakan rekan kerja Andi, yang sama-sama alami nasib serupa dan kena PHK.

“Saya dan Andi sama-sama kena PHK,” kata Muklis, dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Lentera Malam, Kamis 16 Juni 2022.

Kehilangan sumber penghasilan adalah hal yang anat buruk bagi Andi.

Pasalnya, Andi harus menghidupi anak dan istrinya di Jakarta.

Baca Juga: Siap-siap Bobotoh! Tanggal 27 Juni 2022 Persib Kedatangan 3 Pemain Baru, Ini Kata Robert Alberts

Sedangkan kita semua tahu, biaya hidup di Jakarta sangatlah mahal.

Apalagi, Mawar dikenal sebagai wanita sosialita yang terbiasa hidup konsumtif.

“Istrinya ini banyak mau, doyan belanja. Jadi pas Andi kena PHK, rasanya sulit banget,” terang Muklis.

Baca Juga: Jelang Persib vs Persebaya, Panpel Pastikan Stadion GBLA Hanya Diisi 15.000 Orang

Suara-suara tuntutan terus keluar dari mulut Mawar.

Sampai-sampai, Andi harus menghabiskan uang pesangonnya untuk membiayai gaya hidup Mawar.

Padahal, sebelumnya Andi telah menggunakn uang pesangon tersebut sebagai modal usaha.

“Andi sempat pakai uang pesangon buat modal bisnis warung kopi,” jelas Muklis.

Namun sayangnya, sebelum balik modal, bisnis yang dibangun Andi harus gulung tikar.

Baca Juga: 3 Kesalahan Umum dalam Merawat Perkutut, Bikin Burung Gacor Malah Jadi Stres dan Malas Berbunyi

Penyebabnya? Karena uang modal berikut keuntungan bisnis warung kopi, dipakai untuk membiayai gaya hidup Mawar.

Alhasil, sekali lagi Andi kehilangan sumber penghasilannya yang kedua.

Kondisi ekonomi yang semakin sulit kian membebani jiwa dan pikiran Andi.

Bahkan parahnya, Andi terpaksa berhutang kesana kemari hanya untuk menutupi kebutuhan makan sehari-hari.

Baca Juga: 95 Persen Tanda Kiamat Sudah Terjadi, Ngeri Sosok Ini Beri Peringatan, Segera Persiapkan Bekal Menuju Akhirat!

“Habis bangkrut, Andi punya hutang sana-sini, buat makan sehari-hari,” kata Muklis.

Perlu diketahui, selain rekan sejawar Muklis merupakan tetangga dekat Andi. Rumah mereka saling bersebelahan.

Maka wajah, jika Muklis mengetahui segala keluh kesah Andi.

“Rumah kita kan bersebelahan, jadi saya tahu semua cerita Andi,” ungkapnya.

Ditengah keresahan yang ia rasakan, Andi pun memutuskan untuk pulang kampung.

Baca Juga: Cimahi PPKM Level 1 dan Kapasitas Boleh Full 100 Persen, Pemkot Minta Warga Tak Euforia

“Habis itu, Andi pamit sama saya, katanya mau pulang kampung,” jelasnya.

Namun beberapa hari kemudian, Andi balik lagi ke Jakarta dan bertemu Muklis.

Ternyata, saat berada di kampung Andi bertamu pada salah seorang kerabat.

Ia meminta saran, agar masalah yang dihadapi bisa segera dituntaskan.

Baca Juga: Dijamin Menang Kontes! Inilah Tips Mudah Perawatan Untuk Persiapan Lomba Burung Perkutut

Akhirnya muncul sebuah solusi, Andi disarankan segera memelihara tuyul pesugihan.

Mendengar cerita tersebur, Muklis merasa begitu terkejut.

Ia tak percaya, kesulitan yang dirasakan Andi malah membuatnya buta hati.

Andi pun meminta Muklis untuk kembali diantar ke pulang ke kampung halaman.

Kali ini, untuk membeli tuyul pesugihan yang katanya ada di daerah Klaten.

Baca Juga: 3 Hewan Ini Sangat Istimewa, Bisa Menarik Rezeki, Nomor 2 Paling Disukai Anak-anak dan Perempuan

“Saya diminta antar ke Klaten, buat beli tuyul,” kata Muklis.

Singkat cerita, Andi berhasil mendapatkan sesosok tuyul pesugihan.

Ia menebusnya dengan mahar Rp 5 juta, belum termasuk amplop dukun dan piranti ritual.

“Pokoknya disana Andi habis banyak, ia juga harus bayar Rp 5 juta buat nebus mahar si tuyul,” ungkap pria tersebut.

Baca Juga: Kiamat di Depan Mata! 4 Tanda Ini Jadi Bukti Nyata, Ustadz Zulkifli Kuak Fakta Tak Terduga, Bikin Merinding

Menurut Muklis, Andi sampai berhutang pada seseorang untuk mendapatkan uang mahar tuyul.

Sebab, kala itu Andi tak memiliki uang sepeser pun.

“Katanya Andi sampai berhutang buat nyiapin uang maharnya,” ucapnya.

Berhasil membawa serta tuyul pesugihan, membuat Andi merasa begitu senang.

Ia tak sabar dengan kinerja tuyul pesugihan, yang katanya bisa membawa uang senilai Rp 5 juta setiap harinya.

Baca Juga: Jadi Mendag, Zulkifli Langsung Fokus Pada Masalah Minyak Goreng

Angka tersebut dijanjikan si dukun pesugihan, sesuai dengan nominal mahar yang ditebus Andi.

“Terus Andi juga dijanjikan setoran Rp 5 juta tiap harinya. Itu sesuai sama nilai maharnya,” jelas Muklis.

Beberapa bulan kemudian, Andi telah berhasil meraup keuntungan dari pesugihan tuyul.

Kemungkinan, ia mendapatkan setoran sampai Rp 150 juta/bulannya.

Bahkan hanya dalam 3 bulan saja, Andi bisa membangun sebuah pabrik garmen.

Baca Juga: Jangan Biarkan Kolesterol Tinggi, Bisa Merusak Kulit dan Pengaruhi Kecantikan Kata dr. Ema Surya Pertiwi

Pabrik tersebut cukup untuk memutar uang pesugihan yang disimpan Andi.

Selain membangun pabrik garmen, Andi juga berhasil membeli sederet kontrakan di salah satu wilayah Jakarta.

“Dia juga mampu beli kontrakan, termasuk yang saya tinggali,” tambah Muklis.

Telah miliki banyak uang, membuat Andi dan Mawar begitu terlena.

Mawar dengan mudahnya belanja kesana-kemari, membeli apapun yang ia inginkan.

Sebelum memelihara tuyul, Mawar sering sekali menunjukan sikap dinginnya pada Andi.

Baca Juga: 6 Golongan yang Menjadi Pengikut Dajjal, Tanda Kiamat Sudah Semakin Dekat

Tapi kini, Mawar seolah hidup dalam sungai uang yang terus mengalir tak habis-habis.

Begitulah kisah Andi dan Mawar yang sampai gelap hati, menuntaskan kemiskinan dengan pesugihan.

Kini, mereka berdua telah berpulang ke pangkuan Yang Maha Kuasa.

Andi ditemukan meninggal saat menikmati keglamoran dunia.

Sedangkan Mawar, harus menutup usia setelah divonis kanker payudara.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah