MAPAY BANDUNG – Susuk sejak zaman dahulu dipercaya masyarakat Indonesia mampu meningkatkan aura kecantikan.
Praktisi supranatural biasanya menggunakan susuk yang terbuat dari bahan emas atau berlian, tujuannya agar orang yang melihat pemakai susuk menjadi terkesima.
Tak hanya emas atau berlian, benda lain pun dapat dimasukkan sebagai media susuk kepada para penggunanya sesuai imajinasi para dukun.
Baca Juga: Catat! Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bandung 2022
Beberapa daerah bahkan menggunakan makanan pokok tertentu sebagai bahan untuk menanam susuk pada tubuh.
Praktisi ruqyah, Ustadz Muhammad Faizar mengungkap benda-benda yang paling sering ditemukan untuk susuk.
Benda untuk keperluan susuk ini sangat sering ditemukan saat melakukan ruqyah menjelang sakaratul maut.
Baca Juga: Benarkah Menguap Jadi Kondisi Paling Disenangi Setan dan Jin? Ahli Spritual Berikan Penjelasannya
Baca Juga: 5 Jenis Minuman yang Ampuh Turunkan Berat Badan, Nomor 4 Enak Banget, Kata dr. Saddam Ismail
“Susuk yang paling umum dan sering ditemukan adalah susuk emas, perak, intan, permata, mutiara, sama baja, sumber lilin (serangga),” kata Ustadz Muhammad Faizar seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Muhammad Faizar Official pada Rabu 25 Mei 2022.
Penggunaan susuk paling sering ditemukan pada area wajah, bibir, dan dagu yang bertujuan untuk meluluhkan pasangan.
“Masing-masing benda yang dimasukkan ke dalam kulit memiliki manfaat masing-masing, kalau emas itu katanya akan membuat aura terlihat kuning keemasan, adapun perak jadi putih keemasan,” ucapnya.
Tak hanya itu ada pula jenis susuk yang digunakan sebagai pemikat atau ilmu pengasihan yang bertujuan merusak rumah tangga orang lain.
“Adapun intan dan permata ini spesialis untuk meluluhkan lawan jenis,” tutur Ustadz Muhammad Faizar.
Selain membuat aura wajah lebih terpancar, susuk digunakan dengan tujuan untuk membuat jabatan atau karir bertahan.
Maka tak heran jika ada kepala daerah atau desa yang menjabat posisi tertentu selama bertahun-tahun karena pengaruh jenis susuk tertentu.
“Nah kalau susuk mutiara itu biasa dipakai para pemimpin atau orang yang memiliki jabatan di suatu lembaga,” ujarnya.
Banyak yang menyangka jika susuk berbentuk jarum sepanjang jarum jahit, tetapi kenyataannya susuk adalah benda magis yang berukuran kurang dari 1 centimeter.
Selain menggunakan logam dan benda berharga lainnya, seringkali dukun menggunakan media lain sebagai benda susuk.
“Terkadang susuk tersebut menggunakan fantasi dari dukun itu sendiri, malah menggunakan beras raja lele dan dimasukan pada tubuh untuk menambah aura,” ucapnya.
Kepercayaan dukun tersebut sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang meyakini bahwa beras adalah makanan pokok masyarakat Indonesia yang selalu dicari.
Baca Juga: Enak, Gurih dan Lezat, Inilah Resep Ayam Mentega Ala Chef Devina Hermawan, Cobain Yuk
Dukun beranggapan bahwa beras yang dicari kemudian dijadikan media susuk, akan membuatnya digemari banyak orang.
“Supaya semakin menarik dan dicari banyak orang,” ujarnya.
Penggunaan susuk sangatlah berbahaya, Ustadz Muhammad Faizar berpesan untuk tidak melakukan praktik seperti ini karena akan berpengaruh pada proses sakaratul maut.***