Kebenaran Kisah KKN di Desa Penari Terkuak, Kepala Desa: Itu Betul, Kejadian Tahun 2009

- 22 Mei 2022, 18:00 WIB
Kepala Desa Bayu, Sugito (kanan) mengungkap kebenaran kisah KKN di Desa Penari yang ia sebut terjadi di desannya pada tahun 2009 silam.
Kepala Desa Bayu, Sugito (kanan) mengungkap kebenaran kisah KKN di Desa Penari yang ia sebut terjadi di desannya pada tahun 2009 silam. /YouTube BAJIDOT VLOG



MAPAY BANDUNG – Kebenaran kisah KKN di Desa Penari lambat laun mulai terkuak.

Banyak yang menyebut jika peristiwa KKN di Desa Penari hanyalah fiksi, tetapi argumen tersebut dibantah oleh Sugito, kepala Desa Bayu.

Menurutnya, kegiatan KKN memang sempat dilakukan di desanya beberapa tahun silam dan mengungkap jika kejadian tersebut merupakan kisah nyata.

Saat utas yang dibuat SimpleMan pada akun Twitter @SimpleM81378523 viral, Sugito sempat melakukan pengecekan fakta di lapangan pada tahun 2009 silam.

“Saya konfirmasi dan ternyata betul pada tahun 2009 itu ada orang KKN dari Kota ‘S’ sebanyak 11 orang dan data itu ada,” ucapnya seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube BAJIDOT VLOG yang diunggah pada Kamis 19 Mei 2022.

Baca Juga: Katuranggan Perkutut Ini Tidak Dianjurkan Dipelihara Anak Muda Menurut Primbon Jawa, Kenapa?

Sugito tidak menyebut universitas serta fakultas mahasiswa KKN berasal.

Selama kegiatan KKN, kesebelas mahasiswa melakukan penelitian di beberapa sudut desa hingga tiba di Rowo Bayu.

“Singkat cerita orang sebelas itu main ke Rowo Bayu,” ucap Sugito.

“Kemudian ada dua orang (sepasang lelaki dan perempuan) pergi ke hutan memisahkan diri hingga tiba ke Pendarungan,” sambungnya.

Pendarungan adalah pemukiman kuno yang terletak di tengah perkebunan yang dibiarkan kosong karena ditinggalkan para pegawai sejak tahun 2000 an.

“Nah di situlah orang dua sampai ke Pendarungan dan informasi yang saya tangkap mereka melakukan hubungan tidak senonoh,” ucap Sugito.

Baca Juga: Wanita Harus Tahu! Inilah Penyebab Utama Terjadinya Kanker Serviks Kata dr. Ema Surya Pertiwi

Selanjutnya pasangan yang telah melakukan perbuatan tak senonoh tersebut dipanggil orangtua untuk mampir ke sebuah tempat.

Dari keterangan yang diungkap Sugito, kemungkinan ajakan orang ua tersebut menuju sebuah tempat yang disebut dunia gaib atau Desa Penari yang dimaksud.

Sugito juga menjelaskan saat pasangan muda-mudi masuk ke dunia gaib, mereka disambut tarian dan makanan mewah layaknya jamuan di sebuah istana.

Setelah mendapat keramahan dari penduduk istana, mereka berdua pamit pulang dengan membawa oleh-oleh berupa bingkisan makanan.

Setibanya di basecamp, pasangan ini menceritakan kemegahan sebuah desa yang terletak di dalam hutan yang berisi banyak penari dan selanjutnya membagikan bingkisan oleh-oleh tersebut.

“Setelah dibuka ternyata isinya kepala kera,” ujar Sugito.

Baca Juga: Perkutut Bulu Ekor 13 Energinya Sangat Luar Biasa, Inilah Keistimewaannya yang Jarang Diketahui

“Terkejut, kemudian kedua orang itu sampai tak sadarkan diri berhari-hari,” sambungnya.

Karena keadaan sejoli ini tak kunjung membaik, mereka kemudian diobati ahli spiritual namun tidak membuahkan hasil.

Hingga akhirnya pasangan mereka dipulangkan ke kota asal dan menyisakan 9 orang di Desa Bayu sampai KKN usai.

“Setelah 3 bulan, ternyata kedua mahasiswa tersebut sudah meninggal semua,” kata Sugito.

Sugito menyayangkan jika peristiwa yang sempat terjadi pada tahun 2009 tersebut harus viral di tahun 2019.

Menurutnya, untuk menelusuri fakta haruslah melakukan investigasi pada mahasiswa KKN yang menjadi saksi hidup.

“Kalau cerita sebenarnya harus menelusuri mahasiswa KKN,” ujar Sugito.

“Yang 2 sudah meninggal tapi yang 9 kan masih (hidup), nah itu mesti ditelusuri,” tandasnya.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah