“Fi, ayo pulang,” kata sosok tak kasat mata itu.
Tak lama setelah mendengar suara tersebut, motor dapat dipakai dan mereka pun bergegas menuju kebun tanaman obat dengan rasa ketakutan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam, kepala desa kembali berpesan kepada Ufi dan rekannya untuk tidak menggubris apa pun yang dilihatnya saat perjalan pulang.
Ufi mengendarai motor bersama rekannya menuju posko penginapan. Nahas, hujan lebat turun saat perjalanan baru saja berlangsung 10 menit.
Suasana kala itu sangat sepi, bahkan tidak terdengar suara hewan sama sekali. Hanya rintik air hujan yang menemani perjalanan mereka.
Betapa sialnya karena selama perjalanan mereka melihat bungkusan putih tergeletak di tengah jalan.
Mereka melihat sosok pocong yang mengadang di tengah jalan! Dengan segera Ufi melaju motornya sekencang mungkin agar pocong tersebut tidak mengikuti.
Setibanya di penginapan, Ufi tidak menceritakan kejadian tersebut kepada rekan KKN lain karena takut membuat suasana semakin riuh.