Banyak yang menyebut jika orang yang mudah terkena hipnotis yaitu memiliki kebiasaan sering merenung dan mengosongkan pikiran di tempat umum.
Pendapat tersebut tidak sepenuhnya benar karena hipnotis lebih berpengaruh kepada orang yang cerdas dan mudah menangkap informasi.
“Bengong dan sering melamun belum tentu bisa dibilang klasifikasi mudah terkena hipnotis,” kata Erwin Eka.
“Kenyataannya orang yang punya kecerdasan yang cukup yang mudah dihipnotis dan mau mengikuti instruksi,” sambungnya.
2. Percaya diri dan senang diperhatikan
Selain cerdas, pakar hipnotis Indonesia ini mengungkap kebiasaan orang yang mudah terkena hipnotis maupun praktik kejahatan lainnya.
“Bisa terlihat, orang-orang yang bisanya suka diperhatikan dan ingin mendapat sorotan dari orang-orang sekitar,” ucap Erwin Eka.
Tak hanya itu, orang yang cenderung mudah terkena hipnotis sangat senang berbicara dan mendominasi pembicaraan.
Baca Juga: Penderita Asam Urat Wajib Waspada! Asam Urat Bisa Sebabkan Komplikasi, Begini Kata dr. Saddam Ismail