Misteri Desa Legetang yang Hilang Ditelan Bumi, Benarkah karena Azab? Ini Kata Sesepuh Desa

- 19 April 2022, 02:00 WIB
Ilustrasi Desa Legetang, Jawa Tengah.
Ilustrasi Desa Legetang, Jawa Tengah. /Julizal/

MAPAY BANDUNG – Misteri hilangnya Desa Legetang yang terletak di Banjarnegara, Jawa Tengah, masih menyisakan tanda tanya.

Bagaimana mungkin desa yang terkenal subur dan kaya tersebut hilang ditelan bumi dalam satu malam? Benarkah karena Azab?

Menurut mitos dan cerita yang beredar, Desa Legetang dinyatakan hilang akibat tertimbun longsoran material dari atas bukit.

Cerita lain yang berkembang, Desa Legetang terkena azab akibat maksiat serta perjudian yang merajalela.

Baca Juga: 5 Benda ini Energinya Luar Biasa, Cukup Simpan di Dompet, Rezeki Dari Berbagai Arah Akan Mengalir Kepada Anda

Tak sedikit pula yang mengaitkan dengan azab seperti kaum Sodom dan Gomorah.

Nurhadi sesepuh Desa Pekasiran yang berbatasan langsung dengan Desa Legetang, mengungkap fakta mengerikan yang jarang diketahui.

“Ya (maksiat) itu benar cerita dari embah-embah kami dan itu sering dengar istilah mendem (minum arak) dan judi,” ucapnya seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube RJL 5 - Fajar Aditya pada Senin 18 April 2022.

Sehari sebelum kejadian hilangnya Desa Legetang, Nurhadi menceritakan jika hujan lebat turun dengan sangat deras.

Baca Juga: Benarkah Santet dapat Dikirim ke Luar Negeri? Ini 6 Jawaban Terkait Mitos Sihir Santet

Tak hanya itu terdengar gemuruh yang sangat kencang dan terdengar hingga jarak beberapa kilometer dari pusat getaran.

“Kakek sama bapak kami sering cerita bahwa terjadi hujan lebat waktu itu,” ucap Nurhadi.

“Kemudian masyarakat itu mendengar gemuruh keras yang terdengar sampai desa ini, padahal jaraknya cukup jauh,” sambungnya.

Keesokan harinya, warga Desa Pekasiran menemukan sebagian bukit longsor dan menyapu seluruh pemukiman Desa Legetang.

Baca Juga: 4 Lubang di Tubuh ini Ternyata Sarang Makhluk Halus, Nomor 3 Paling Jadi Incaran

“Jadi hanya satu malam, Desa Legetang tertimpa longsor dari Gunung Pengamun-Amun,” tuturnya.

Menurut cerita Nurhadi, saat itu beberapa warga sekitar melakukan evakuasi untuk mencari kemungkinan korban selamat.

Tetapi karena tebalnya material pasir dan lumpur, lokasi tersebut dijadikan ‘pemakaman’ massal beserta puing reruntuhan bangunan.

“Kalau pas nyangkul, itu puing-puing rumah semacam balok kayu masih ditemukan juga,” ucap Nurhadi.

Baca Juga: 5 Bau Pertanda Kehadiran Makhluk Halus di Rumah, Tidak Ada Aroma Melati

Selain kebiasaan warga Desa Legetang yang diduga sering berjudi hingga melakukan maksiat, warga kampung ini kerap mengadakan pentas tari Lengger erotis yang mengundang syahwat.

Uniknya, Desa Legetang tergolong desa baru dengan jumlah penduduk kurang dari 400 jiwa.

“Dusun Legetang itu berdirinya tahun 1931, terjadi peristiwanya itu tahun 1955,” ujar Nurhadi.

Baca Juga: Kerap Dijadikan Media Santet, Segera Buang Jika 5 Benda Ini Ada di Rumah

Warga Desa Pekasiran yang telah lanjut usia pun membenarkan kejadian tersebut karena masih ada hubungan kerabat dengan Desa Legetang.

Kini Desa Legetang tinggal kenangan, hanya tersisa batu putih menjulang tinggi sebagai pengingat kejadian naas tahun 1955.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah