Karena memiliki perut yang lebih besar, jenis perkutut lokal ini kemudian banyak dikaitkan dengan tokoh pewayangan Eyang Semar.
Dalam kisah pewayangan masyarakat Jawa, Semar merupakan tokoh yang digambarkan bertubuh gempal dengan perut yang besar.
Dikisahkan jika toko Semar adalah karakter yang penuh kharisma, wibawa, sabar, dan arif bijaksana,
Sedangkan untuk kata ‘kantong’ memiliki makna yang dapat diartikan sebagai wadah untuk menyimpan sesuatu, entah itu benda, maupun energi gaib.
Sehingga perkutut kantong Semar memiliki filosofi sebagai tempat atau wadah untuk menyimpan berbagai hal baik yang ada di dunia layaknya sifat tokoh wayang Eyang Semar.
Ciri fisik lain dari burung perkutut kantong Semar adalah kaki dan jari-jarinya cenderung lebih pendek dari perkutut kebanyakan.
Selain itu, kantong Semar yang ada di dadanya tidak dapat menutup rapat. Terlihat seperti ada belahan di tengah kantong tersebut, orang Jawa biasa menyebutnya dengan ‘nggembleh’.
Baca Juga: Inilah 4 Weton yang Didampingi Khodam Penyembuh Alami Paling Tinggi, Kamukah Itu?
Selanjutnya bentuk tubuh burung perkutut kantong Semar tidak begitu panjang, kepalanya bulat dengan mata yang melingkar seperti uang koin.