Wajahnya bolong-bolong, dipenuhi nanah yang sangat bau.
“Wajahnya itu bolong-bolong, sama ada nanahnya,” lanjut Guntur.
Ternyata setelah ditelisik, pocong pesugihan itu yang bekerja memikat para pelanggan.
Sebab, si pocong kerap berdiri di dekat tumpukan beras ketan.
“Itu pocongnya terus berdiri di dekat tumpukan beras ketan, kayaknya ada sesuatu,” ujarnya.
Baca Juga: Cerita Indigo Makan di Warung Pesugihan Pocong, Pura-Pura ‘Buta’ Berujung Diusir Paksa
Guntur menambahkan, daya pikat pocong pesugihan cukup berhasil menarik banyak pelanggan.
Hasilnya, antrean pelanggan kerap mengular meski tengah malam.
“Itu kalau sudah malam, antreannya makin panjang aja,” terang Guntur.
Tak hanya itu, banyak pelanggan yang rela makan di pinggiran warung.