Berkaca pada tetangganya yang tidak pernah bekerja namun memiliki kekayaan berlimpah, ia menyimpulkan jika mereka melakukan pesugihan.
Pada kenyataannya, tetangganya melakukan investasi saat muda dan menikmati hasilnya menjelang usia senja.
Kebodohan Kasan tersebut dimanfaatkan oleh setan untuk melakukan praktik pesugihan di makam keramat yang dipenuhi kera.
Setelah menemui juru kunci dan mengungkap maksud kedatangan untuk melakukan pesugihan, Kasan diharuskan menyiapkan berbagai macam sesajen untuk keperluan ritual pesugihan kera ngujang.
Tak hanya itu, sang juru kunci memberikan syarat lain yaitu tumbal yang harus diberikan. Tumbal tersebut dapat dilihat dari pantulan gambar yang terlihat pada sebuah sumur.
Setelah memantapkan hati, Kasan memutuskan untuk memberikan tumbal yaitu kedua orang tuanya sebagai ganti kekayaan.
Pada awalnya, Kasan merasa sedih dengan kepergian kedua orang tuanya. Namun rasa duka yang menyelimuti berlalu begitu saja dalam kesenangan harta yang melimpah serta istri cantik yang dinikahinya.
Kehidupan Kasan berubah drastis. Dahulu ia selalu dijauhi lingkungan karena tidak memiliki harta, sekarang ia menjadi juragan kapal bagi para nelayan di desanya.