Waspada! Penglaris Dagangan Ini Paling Sering Dipakai di Warteg, Pakar Supranatural: Mudah Didapatkan

- 9 Januari 2022, 09:30 WIB
Aturan PPKM Level 4 perbolehkan makan di warteg selama 20 menit.
Aturan PPKM Level 4 perbolehkan makan di warteg selama 20 menit. /TAMARA HANI NURJANNAH/PRFM

MAPAY BANDUNG – Fenomena penglaris dagangan memang tidak pernah habis untuk diperbincangkan.

Bagi pengusaha warteg, penglaris dagangan model tertentu akan sangat mudah didapatkan.

Selalu waspada karena bisa saja tempat makan atau warteg yang dikunjungi menggunakan penglaris ini.

Baca Juga: INILAH 3 FAKTA Warung Makan yang Pakai Penglaris Pocong, Nomor 2 Banyak Orang Gak Tau

Praktik penglaris dagangan adalah ritual populer dalam dunia metafisika dan masih sangat diburu oleh para pemilik warteg

Seperti menjadi kecenderungan umum bahwa penglaris dagangan menjadi penopang utama sebuah warteg selain makanan yang berkualitas.

Selama ini, anggapan jika makanan yang dibeli tidak seenak saat dimakan ditempat bisa dipastikan penjualnya menggunakan penglaris.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Pengakuan Pelaku Pesugihan Gunung Kawi hingga Cara Mencegah Menopause Dini dr. Zaidul Akbar

Meski demikian praktisi supranatural sepertinya tidak ingin buru-buru terjebak dalam permainan mistis dan asumsi tanpa fakta.

Menurut Kang Dadan, makanan yang dibawa pulang dan terasa tidak enak hanyalah sebuah persepsi. Bukan semata-mata karena penglaris dagangan maupun pesugihan.

“Sebelum memulai saya akan membuka paradigma masyarakat jika makanan yang memakai penglaris rasanya akan berbeda setelah dibawa ke rumah, itu adalah salah,” kata Kang Dadan seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Ganjil Misteri pada Minggu 9 Januari 2022.

Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Tuyul Tak Ambil Uang dari Bank, Ternyata Tidak Begitu Sakti

“Yang membuat pesugihan atau penglaris dagangan, itu bukan merubah rasa makanannya tetapi tempatnya yang ditaruh khodam atau jin,” sambung Kang Dadan.

Pada banyak kasus, penglaris biasanya memanfaatkan jasa jin dalam berbagai bentuk seperti pocong, kuntilanak, dan tuyul.

“Jin itu selalu akan disitu supaya orang tertarik kepada kita dan volume pengunjung yang ditingkatkan,” ucapnya.

Baca Juga: Minuman Tradisional Ini Ternyata Ampuh Atasi Maag dan Asam Lambung Kata dr. Zaidul Akbar, Begini Resepnya

Menurut praktisi spiritual tersebut, ada ciri mudah yang dapat ditelusuri dari warteg menggunakan penglaris. Lihat saja perabot yang mencurigakan, misalnya centong nasi yang tidak biasa, jimat, atau rajah di atas pintu masuk.

“Ciri-ciri khusus itu, jin butuh tempat dan wadah. Biasanya ada sesuatu yang ditanam di depan pintunya atau di langit-langit toko,” tuturnya.

Kang Dadan menyebut, salahsatu praktik penglaris yang cukup populer dan sering digunakan di tempat makan.

Baca Juga: Menopause Dini Ternyata Bisa Dicegah dengan Hanya Lakukan 2 Cara Ini Saja Kata dr. Zaidul Akbar, Apa Itu?

Ritual penglaris dagangan tidaklah mudah, terdapat syarat yang harus dipenuhi dan biasanya di luar nalar.

“Dan ini contohnya, suatu penglaris untuk satu tempat makan. Jadi syaratnya itu memang harus ada tiga janda atau lebih di dalam satu rumah, dan ini syarat agar tempatnya mempunyai cita rasa,” tuturnya.

Syarat yang diberikan ahli spiritual biasanya berbeda-beda. Ada yang mewajibkan memasukkan kain ke dalam kuah makanan atau menyimpan rajah dan jimat di dalam kotak uang.

Baca Juga: Mengerikan! Inilah 7 Titik Angker di Waduk Jatigede Sumedang, Ada Tempat Wewe Gombel hingga Jenglot

Penggunaan centong nasi untuk sarana penglaris warteg sering dijumpai. Benda-benda seperti ini banyak dijual ahli spiritual dengan syarat yang tidak memberatkan.

“Centong nasi ini jenis penglaris, jadi supaya kita bisa memasukan khodam atau jin ke dalam nasi atau saat memasak nasi,” ucapnya.

Penglaris dagangan di dunia kuliner bukanlah cerita rekaan. Ritual ini adalah nyata karena masih dipakai oleh banyak pelaku usaha.

Baca Juga: Luar Biasa! Bahan Ini Ternyata Zat Anti Kanker dan Bisa Menjaga Imun Tubuh Kata dr. Saddam Ismail

Ritual penglaris dagangan adalah fenomena lama yang rasa-rasanya tidak akan pernah hilang di masa mendatang.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x