Hanya saja, penggunaan tali pocong untuk keperluan pesugihan tidak selalu dari jenazah gadis atau perawan. Praktik ini dapat juga dilakukan jika jenazah meninggal pada hari-hari tertentu.
“Sebetulnya tidak harus menggunakan tali pocong perawan, bisa juga tali pocong laki-laki atau anak-anak yang meninggal pada Jumat Wage ataupun hari-hari tertentu yang disyaratkan ahli spiritualnya,” ucap Ki Bagus Wijaya.
Itulah mengapa, jika ada keluarga yang meninggal pada Jumat Wage, Selasa Kliwon, atau Selasa Wage, akan dijaga makamnya selama beberapa hari ke depan.
Masyarakat Jawa percaya bahwa selama tiga hingga tujuh hari setelah jenazah dimakamkan, marak terjadi pencurian tali pocong terutama yang wafat pada weton tersebut.
Baca Juga: Waspada! Inilah 5 Ciri Terkena Santet, Nomor 3 Jarang Sekali Diketahui
Proses pengambilan tali pocong perawan biasanya dilakukan seorang diri tanpa menggunakan alat bantu.
“Nah ritualnya mungkin harus pakai tangan dan ada juga yang digigit tali pocongnya,” tuturnya.
“Kembali lagi ke syarat yang dikasih dukunnya. Kalau harus pakai tangan ya pakai tangan dan gak boleh pakai cangkul,” ucap Ki Bagus Wijaya menambahkan.
Alasan terpenting menggunakan tangan saat mengambil tali pocong dipercaya mampu memberikan energi pada pemiliknya langsung.