Seperti telah diketahui, ramalan Jayabaya dibuat dalam bentuk puisi, lirik lagu, hingga prosa dengan nada yang indah.
Tulisan yang dibaca, membuat penafsiran setiap orang berbeda-beda.
Denny Dako menegaskan kembali jika ramalan adalah hal yang sifatnya multitafsir.
Ramalan hanyalah sebuah kisah masa depan dengan berbagai kemungkinan.
Terlepas dari mitos atau fakta, menafsirkan ramalan Jayabaya secara berbeda adalah hal yang lumrah di masyarakat.***