Ketika Adet hendak meminta tanda tangan pimpinan cabang yang bernama ibu Ria, Ia sedikit keheranan karena wajahnya terlihat pucat serta memakai jilbab.
Adet tahu betul jika pimpinannya tersebut tidak memakai jilbab. Dalam benaknya, Adet berpikir jika ibu Ria sedang belajar memakai jilbab. Setelah meminta tanda tangan, Adet bergegas keluar ruangan.
Hingga sore hari menjelang tutup bank, Adet melihat ibu Ria masuk ke area banking hall. Terlihat pimpinannya tersebut sudah tidak memakai jilbab dan baru saja tiba dari luar.
Adet keheranan dan tidak tahu jika pimpinan sedang dalam perjalanan bisnis.
Ia mengonfirmasi kepada ibu Ria jika dokumen telah ditandatangani. Ria yang tidak tahu menahu pun kebingungan karena seharian penuh ada diluar kantor.
Tanpa ragu Adet menunjukkan dokumen yang telah diterimanya. Ria mengakui itu tanda tangannya namun, dirinya menegaskan jika seharian penuh berada di luar kantor dan tidak pernah memakai jilbab.
Mendengar pengakuan pimpinannya tersebut, seluruh bulu kuduk Adet berdiri. Ia lalu pamit pulang dan berusana menenangkan pikirannya.
Esok harinya sebelum layanan nasabah dimulai, Adet sempat bergosip dengan rekan-rekannya. Mereka membenarkan jika di cabang ini kerap terlihat penampakan.