Tragedi Tiga Sahabat yang Mendaki Gunung Slamet 1985: Kisah Alex, Iqbal, dan Gagah yang Berakhir Memilukan

- 25 Agustus 2021, 16:52 WIB
Cerita Rakyat Jawa Tengah tentang Gunung Slamet
Cerita Rakyat Jawa Tengah tentang Gunung Slamet /instagram.com/@slametmountain

 

MAPAY BANDUNG - Kisah yang cukup menegangkan dialami oleh tiga orang mahasiswa IKIP Semarang (sekarang UNNES). Mereka diketahui merupakan sahabat yang kerap mendaki gunung bersama.

Cerita bermula ketika tahun 1985, Poeji Winarto (Alex), Iqbal Latief, dan Gagah Pribadi memutuskan untuk mendaki Gunung Slamet, Jawa Tengah.

Lewat kanal YouTube, Garudha Mahameru, Alex menceritakan kisah sekaligus tragedi yang membuatnya trauma di masa lalu setelah kehilangan Iqbal dan Gagah saat pendakian ke Gunung Slamet.

Saat itu 5 Januari 1985, Alex bersama kedua sahabatnya melakukan perjalanan dari Serang menuju Desa Bambangan.

Rute perjalanan yang mereka tempuh sangatlah terjal dan bebatuan. Jarak tempuh yang mereka lalui sekitar 5 KM.

Baca Juga: Terjerat Korupsi, Wali Kota Cimahi Ajay M Priatna Divonis 2 Tahun Penjara, Lebih Ringan dari Tuntutan KPK

Sesampainya di desa Bambangan ketiga sahabat ini bertemu dengan kelompok pendaki lain. Mereka pun memutuskan untuk melanjutkan perjalananya setelah Isya.

Sepanjang perjalanan menuju pos satu atau Samaranthu ini dikelilingi hutan rimbun dan semak belukar yang membentuk terowongan panjang.

Karena pada saat itu sedang terjadi bulan purnama, Alex pun tidak memperlukan cahaya baterai. Diujung terowongan tersebut Alex melihat bangunan seperti pos dan berteriak.

"Iqbal, Gagah ayo cepat aku sudah sampai di pos Samarantu ini," ujar Alex.

Alex pun menyalakan barerai untuk memastikan bangunan tersebut, namun ketika baterai disorotkan ke arah bangunan tersebut, ternyata bangunan itu pun tidak ada.

Hal serupa pun terjadi kembali ketika melanjutkan perjalananya. Alex melihat bangunan yang terbuat dari bambu, namun ketika disorot lampu senter, bangunan itu hilang seketika.

Meski sempat terjadi perdebatan karena apa yang dilihat Alex ternyata tak dilihat oleh Iqbal dan Gagah, mereka memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

Baca Juga: Jabodetabek dan Bandung Raya PPKM Level 3, Ini Aturan Terbaru Perjalanan KA Jarak Jauh

Singkat cerita, ketiga sahabat itu sampai di puncak Gunung Slamet kemudian pagi harinya mereka memutuskan untuk turun akibat suhu yang sangat dingin.

Namun, saat akan turun, Gunung Slamet ini dikelilingi kabut yang sangat tebal. Dan itu membuat ketiga sahabat itu kesulitan untuk mencari jalan pulang.

Sebagai leader dalam pendakian kali ini, Alex memilih untuk mengajak sahabatnya untuk menyusuri sungai yang pada akhirnya membawa mereka mengalami hal yang cukup memilukan.

Akibat bebatuan yang licin, Iqbal Latief terpeleset hingga terbawa arus sungai menuju jurang yang sangat dalam. Terlebih lagi kaca mata milik Iqbal rusak dan membuat penglihatannya terganggu.

Mendapati temannya mengalami kecelakaan, Alex dan Gagah menuju ke tempat pemberhentian Iqbal saat terjadi. Dan Alex melihat kondisi Iqbal yang sudah terbujur kaku lemas hingga kematian tiba.

Sebelum kematianya tiba, Iqbal Latief pernah berkata bahwa ia tidak ingin mendaki gunung lagi. Mungkin itulah menjadi sebuah pertanda dari kematian Iqbal Latief.

Pada hari keempat perjalanan turun gunung, Alex pun harus kehilangan satu orang sahabatnya lagi yang bernama Gagah Pribadi.

Kematian Gagah ini ketika beliau menuruni sebuah jurang. Akhirnya Alex pun harus pulang seorang diri.

*** (Elsa Sofyani/JOB)

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x