MAPAY BANDUNG - Apa itu malam 1 Suro saat ini banyak dicari penjelasannya.
Sebab malam pergantian tahun baru Jawa tersebut dianggap begitu keramat dan sarat mistis.
Malam 1 Suro merupakan malam pergantian tahun dalam kalender Jawa. Momen ini bertepatan dengan malam 1 Muharram atau tahun baru islam.
Bagi sebagian masyarakat Jawa, malam 1 Suro amat ditakuti. Terlebih banyak mitos dan kisah mistis yang mengiringi malam tersebut.
Baca Juga: Ditinggal Luis Milla, Persib Langsung Tunjuk Pelatih Baru, Ini Sosoknya
Lantas, mengapa malam 1 Suro sangat ditakuti dan dianggap keramat? Simak penjelasannya.
Seorang praktisi supranatural bernama Widr mengatakan, malam 1 Suro merupakan pesta makhluk gaib.
Lebih tepatnya, malam tersebut dianggap sebagai lebaran makhluk gaib atau para dedemit.
“Malam 1 Suro ini bisa dikatakan sebagai lebarannya makhluk gaib,” terangnya, dikutip MapayBandung.com dari YouTube Mbak Widri, Selasa 18 Juli 2023.
Baca Juga: Apa Itu Tulang Wangi? Simak Penjelasan Mbah Yadi dan Kenali 4 Ciri Pemilik Darah Manis
Alasannya, karena para makhluk halus atau dedemit akan melepaskan energi negatif saat malam tersebut.
Energi negatif para dedemit dianggap sebagai ancaman atau bala bagi sebagian masyarakat Jawa.
Hal ini membuat malam 1 Suro sangat ditakuti dan dianggap keramat oleh sebagian masyarakat.
“Karena makhluk gaib akan melepaskan energi negatif atau sengkala, yang biasa disebut bala saat malam 1 Suro,” lanjutnya.
Karena pemahaman itu, anak-anak dilarang keluar dan bepergian saat pergantian tahun Jawa tersebut.
Khawatirnya, anak-anak mereka akan jadi tumbal atau terkena energi negatif atau sengkala dari para dedemit.
“Makanya pada zaman dahulu, para orangtua melarang anaknya untuk keluar dan bepergian saat malam 1 Suro,” ungkapnya.
Baca Juga: 45 Teka-teki Tugas MPLS 2023 Beserta Jawabannya, Ada Permen Melek sampai Guling Sobek
Namun di balik ragam kisah mistis malam 1 Suro, terdapat sebuah kisah yang agung.
Dikutip dari Kemendikbud, Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo menerbitkan kalender Jawa dengan tujuan mulia.
Saat itu, kalender islam dan Jawa memiliki perbedaan waktu dan penanggalan yang cukup membingungkan.
Sedangkan, Sultan Agung tak ingin rakyatnya terbelah hanya karena perbedaan penanggalan.
Terlebih saat itu ia dihadapkan pada penggempuran yang dilakukan Belanda di Batavia.
Baca Juga: Jadwal Tayang Heartbeat Episode 8 Hari Ini Selasa 18 Juli, Drakor Populer Ok Taec Yeon
Dengan tujuan penyatuan masyarakat Jawa dan umat Islam, Sultan Agung menerbitkan kalender penanggalan Jawa, yang berbarengan dengan kalender Islam.
Maka 1 Muharram Islam, selalu bertepatan dengan 1 Suro dalam kalender Jawa.***
Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.