Kesaksian Mantan Pelaku Pesugihan Gunung Kawi, Ini Syarat dan Akibat yang Didapat di Akhir Hayat

1 September 2022, 16:01 WIB
Simak kesaksian mantan pelaku pesugihan Gunung Kawi yang terjadi beberapa tahun silam /YouTube Pemburu Mitos

MAPAY BANDUNG – Keberadaan Gunung Kawi yang terletak di Malang, Jawa Timur ini sangat erat dengan beragam mitos terkait praktik pesugihan.

Lek Jan, satu diantara mantan pelaku pesugihan Gunung Kawi ini membagikan kisah kelam yang dilakukan beberapa tahun silam.

Menurutnya, pesugihan di Gunung Kawi tidak dilakukan secara terang-terangan. Ada beberapa tempat yang tidak dapat dilewati manusia karena kondisinya yang tak kasat mata.

Lek Jan membagikan pengakuan pesugihan Gunung Kawi ini sebagai pengingat bahwa segala hal yang berkaitan dengan ilmu hitam dan bersekutu dengan iblis memiliki risiko yang tidak dapat dianggap remeh.

Baca Juga: Pasangan Ini Lakukan Hubungan Terlarang di Gunung Kemukus, Bayi Tetiba Berubah Jadi Tuyul Pesugihan, Serem!

Janganlah terpikirkan untuk bersekutu demi mendapatkan kekayaan dengan cara seperti ini karena risiko yang didapat sangatlah mengerikan.

Lek Jan tidak menyebutkan lokasi ritual pesugihan, yang diungkapnya adalah bentuk perjanjian yang harus disepakati dengan sosok makhluk gaib.

“Perempuan tersebut berkata kepada saya untuk menyiapkan kamar kosong untuk dirinya berkunjung setiap malam Jumat Wage,” kata Lek Jan seperti dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube pemburu mitos yang diakses pada Kamis 1 Spetember 2022.

Setelah melakukan perjanjian dengan sosok jin di Gunung Kawi, Lek Jan melengkapinya dengan ritual Tapabrata.

Konon, tujuan ritual tapabrata untuk mendapat kekayaan tak ternilai. Harta pesugihan Gunung Kawi berasal dari daun Dewandaru yang menurutnya berfungsi untuk melancarkan usaha.

Baca Juga: Segera Pelihara, 6 Jenis Burung Perkutut Ini Bisa Menangkal Santet, Teluh hingga Sihir Bagi Pemiliknya

“Setelah saya menyiapkan kamar tersebut, saya disuruh untuk menyiapkan ayam panca warna, kemenyan arab, candu, kopi hitam pahit, dan satu gelas air pahit, setelah itu saya diberikan sebuah mantra untuk diamalkan,” tuturnya.

“Setelah syarat dilaksanakan, setiap malam Jumat Wage bunda (penguasa Gunung Kawi) akan berkunjung ke kamar yang sudah saya siapkan dan para pengawalnya akan membawakan saya sekeranjang uang,” imbuhnya.

Lek Jan menambahkan jika uang gaib hasil pesugihan adalah uang asli yang dapat dibelanjakan. Ia pun mengaku dapat membeli kebun, membayar hutang bank, dan membeli kendaraan baru dari uang tersebut.

Baca Juga: Punya Efek Bikin Perkutut Jadi Doyan Jamu, Pastikan Perkutut Lakukan Hal Ini Dulu Sebelum Dikasih Jamu

Selama perjanjian pesugihan berlangsung, Lek Jan diberikan uang beberapa kali dalam rentang satu tahun.

Perlu diingat jika semua pesugihan tidaklah bersifat cuma-cuma, praktik pesugihan Gunung Kawi dilakukan dengan membuat perjanjian yang tidak dapat dibatalkan atau diwakilkan.

Lek Jan menegaskap pada siapa saja yang ingin melakukan pesugihan sebaiknya membatalkan niat tersebut karena nyawa akan jadi tumbal.

“Ya tidak mungkin to mas, sudah melalui perjanjian, wong dalam pesugihan tersebut sudah melalui perjanjian juga dan sudah disumpah juga jadi enggak bisa mundur,” pungkasnya.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler