MAPAY BANDUNG – Slamet, penjaga rusun angker terbegkalai yang menjadi lokasi syuting Pengabdi Setan 2 Communion mengungkap pengakuan yang mengejutkan.
Selama hampir 2 dekade, Slamet menyebut jika rusun angker terbengkalai ini dihuni berbagai makhluk halus yang kerap mengganggu.
Apabila berkunjung ke rusun angker yang terletak di pinggiran Kota Jakarta ini, diharapkan untuk selalu menjaga sikap dan jangan masuk ke lantai 7.
Slamet pun mengungkap proses syuting Pengabdi Setan 2 Communion kala itu yang sering mendapat teror dan gangguan dari penunggu rusun angker ini.
Baca Juga: Jelajah Rusun Angker Pengabdi Setan 2 Communion, Terungkap Sosok Tanpa Kepala Mengganggu Syuting
“Yang diceritakan sama kru itu ada yang pingsan enggak tahu kenapa, kayaknya peran utama laki-laki,” kata Slamet seperti dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Cinepolis Indonesia yang diunggah pada Rabu 31 Juli 2022.
Makhluk halus tak hanya membuat anggota tubuh lemas, teror yang paling sering terjadi yaitu terdengarnya suara mistis selama proses syuting berlangsung.
“Terus kalau lagi syuting ada suara-suara yang masuk ke mic, itu macem-macem ceritanya,” imbuhnya.
Baca Juga: Teror Ibu Dimulai 4 Agustus 2022, Simak 4 Teori Konspirasi Tergelap Pengabdi Setan 2: Communion
Sejak tahun 2007, rusun angker terbengkalai ini tidak dilanjutkan proses pembangunannya.
Slamet menyinggung jika rusun ini dibiarkan terbengkalai tanpa alasan dan membuat warga sekitar sering mendapat gangguan makhluk halus.
Pria berumur 50 tahun yang telah menjaga rusun angker selama 15 tahun ini menceritakan berbagai teror dan kejadian mistis yang tak dapat dilupakan.
“Jaga di sini melihat sosok (kakek-kakek) yang membawa karung, saya kejar tahu-tahu enggak ada,” ucapnya.
“Yang kedua juga ada, pas mau magrib warga sekitar tiba-tiba ada di lantai 7 sambil kesurupan ngamuk-ngamuk,” sambungnya.
Setelah disadarkan, pengakuan warga tersebut membuat merinding. Menurutnya, sebelum kesurupan ia melihat sosok tinggi besar berbulu hitam mirip genderuwo.
Proses syuting Pengabdi Setan 2 Communion dilakukan dari lantai dasar hingga 4 dan beberapa adegan diambil di roof top.
Slamet mengungkap jika dari sekian lantai rusun angker ini, hanya lantai 7 saja yang tidak boleh dikunjungi sembarangan.
Bahkan pengelola rusun pun melarang pada warga sekitar, tamu, dan siapa saja untuk menginjakkan kaki di lantai 7.
“Warga sering menemukan dan melihat (makhluk halus) di lantai 7,” ujarnya.
Tak hanya gangguan berupa penampankan, Slamet pun sempat kedatangan tamu yang tak dikenal.
Tamu yang tidak disebutkan identitasnya tersebut mengaku jika arwah anaknya berada di lantai 7.***