MAPAY BANDUNG - Bagi sebagian masyarakat Indonesia, mempunyai khodam pendamping adalah suatu hal yang istimewa.
Keberadaan khodam pendamping, seringkali dianggap berkah bagi orang yang memilikinya. Sebab, khodam pendamping disangka bisa memberikan petuah dan nasehat bagi kehidupan.
Berbanding terbalik dengan kebanyakan kepercayaan orang, seorang ulama terkemuka di Indonesia Buya Yahya, mempunyai pandangan mengenai khodam pendamping ini.
Buya Yahya mengatakan, mempunyai khodam pendamping bisa saja menyebabkan malapetaka, bagi seseorang yang memilikinya.
Baca Juga: Termasuk Makan Sambil Ngobrol, 3 Kebiasaan ini Bikin Seseorang Mudah Terkena Santet
Bahkan, disebutkan Buya Yahya, khodam pendamping dapat menjerumuskan pemiliknya pada kesesatan.
“Jangan berurusan dengan khodam, nanti bisa masuk bab terjerumus,” tutur Buya Yahya, yang dikutip MapayBandung.com dari YouTube Review Channel, Senin 9 Mei 2022.
Ulama yang bernama lengkap Yahya Zainul Ma'arif ini juga mengatakan, manusia tidak seharusnya berkawan dengan khodam pendamping atau sebangsa jin.
Sebab, mempercayai khodam pendamping sebagai hal yang dapat memberikan petuah atau nasehat bagi kehidupan, jelas akan bernilai syirik.
Menurut Buya Yahya, perbuatan syirik adalah hal yang sangat dibenci oleh Allah Subhanahu Wata'ala. Dosanya pun tidak main-main, bagi orang yang menyekutukan Allah dan melakukan perbuatan syirik.
Meski telah dijelaskan secara gamblang oleh para ulama, namun masih banyak orang yang nekat memelihara khodam.
Selain itu, banyak juga yang justru malah berkawan dengan khodam ataupun bangsa jin. Padahal menurut Buya Yahya, manusia yang berkawan dengan jin adalah orang yang bingung.
“Manusia yang berkawan dengan jin, adalah orang bingung,” tuturnya.
Baca Juga: Waspada Kiriman Santet Tingkat Tinggi dan Sihir, Inilah 3 Arti Burung Perkutut Bunyi Sebelum Subuh
Selain itu, Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam pernah bersabda, agama seseorang ditentukan oleh kualitas sahabatnya.
“Agama seseorang itu tergantung siapa sahabatnya,” kata Buya Yahya.
Bagaimana bisa seseorang berteman dengan makhluk, yang tak mampu mereka lihat secara kasatmata. Sedangkan makhluk tersebut, bisa bebas melihat kita kapanpun dan dimanapun.
“Kita tidak bisa menjadikan jin sebagai sahabat, wong kita juga tidak kenal dia,” katanya.
Sambung Buya Yahya menegaskan, dirinya tidak membenarkan seseorang yang memelihara khodam pendamping leluhur sebagai jimat.
Karena, Allah Subhanahu Wata'ala adalah sebaik-baiknya pemberi perlindungan bagi setiap makhluk-Nya.***