MAPAY BANDUNG – Rembang, Jawa Tengah adalah kota Raden Ajeng Kartini tinggal bersama suaminya.
Di kota inilah, kisah kehidupan RA Kartini yang menjadi sejarah bangsa Indonesia.
Museum Kamar pengabdian RA Kartini menjadi saksi perjuangan Kartini semasa hidupnya.
Museum yang terletak di pusat kota ini memiliki misteri serta sejarah yang tak terlupakan.
Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Pustaka Rembang pada Rabu 20 April 2022, RA Kartini adalah pahlawan nasional yang berjasa dalam sejarah bangsa Indonesia.
RA Kartini lahir di Mayong Jepara pada 21 April 1879, Ayah Kartini adalah Raden Mas Adipati Sosroningrat, seorang bupati di Jepara pada masanya.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Mulut dan Bau Badan yang Tak Sedap dalam 1 Minggu Ala dr. Zaidul Akbar
Sementara Ibu RA Kartini bernama Masayu Ngasirah, seorang guru agama.
Kartini sangat ingin untuk melanjutkan sekolah, tetapi tidak diizinkan oleh sang ayah karena usianya telah mencapai 12 tahun dan harus menjalani masa pingitan.
Selama masa itulah, RA Kartini menulis surat kepada sahabat-sahabatnya yang sebagian besar dari Holland, Belanda.
Baca Juga: 7 Mimpi Memiliki Arti Suami atau Istri Selingkuh Menurut Primbon Jawa, Waspada Retaknya Hubungan!
Satu diantaranya adalah Rosa Abendanon yang mendukung perjuangan Kartini untuk mendirikan sekolah khusus wanita.
12 November 1903, RA Kartini menikah dengan Bupati Rembang, Kanjeng Raden Adipati Joyodiningrat sebagai istri kedua.
Sebagai hadiah pernikahan, sang ayah memberikan dua sekat ukiran khas Jepara yang hingga kini masih terpasang di pendopo museum.
Tak hanya sahabatnya, sang suami mendukung cita-cita RA Kartini untuk membangun sekolah khusus wanita.
Kemudian dibuatlah sebuah gedung yang berdekatan dengan pendopo yang masih berada di dalam lingkungan kabupaten.
Di atas lahan seluas 1,6 hektar ini pengunjung dapat menyaksikan jejak RA Kartini, mulai dari tempat tidur, pakaian, foto-foto keluarga, serta meja rias yang termasyhur.
Mitos dan misteri yang hingga kini belum terpecahkan adalah siapa saja yang bercermin pada meja rias ini akan terkabul segala keinginannya.
Tak hanya itu, di museum ini juga terdapat meja belajar Kartini, mesin jahit, mainan tradisional jawa, meja kerja, hingga perabot dengan ukiran kayu jati asli yang masih kokoh hingga sekarang.
Baca Juga: Masalah Prostat dan Buang Air Kecil Auto Sembuh dengan Konsumsi Buah Ini Kata dr. Zaidul Akbar
RA Kartini dikaruniai seorang putra bernama Soesalit Djojoadhiningrat. Empat hari setelah melahirkan putra pertamanya, RA kartini wafat pada usia 25 tahun.
Satu dari peninggalan RA Kartini yang cukup melegenda adalah surat yang masih dapat dilihat di museum ini.
Baca Juga: Inilah 5 Ciri Wanita Masuk Fase Menopause Kata dr. Saddam Ismail, Nomor 3 Perlu Waspada
“Pergilah, laksanakan cita-citamu. Bekerjalah untuk hari depan. Bekerjalah untuk kebahagiaan beribu-ribu orang yang tertindas. Dibawah hukum yang tidak adil dan paham-paham palsu tentang mana yang baik dan mana yang jahat. Pergi! Pergilah! Berjuang dan menderitalah, tetapi bekerja untuk kepentingan yang abadi.”***