MAPAY BANDUNG – Arti kupu-kupu yang masuk ke dalam rumah menurut primbon Jawa.
Ada yang menyebut jika kupu-kupu adalah pertanda keberuntungan atau banjir rezeki.
Namun tidak menutup kemungkinan, jika kupu-kupu yang datang ke rumah pada waktu tertentu memiliki makna yang kurang baik.
Mbah Yadi, pakar supranatural dan kejawen mengungkap jika kupu-kupu termasuk dalam ilmu 'titen' masyarakat Jawa yang masih diyakini hingga sekarang.
Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube ESA Production pada Jumat 8 April 2022, berikut 3 makna kupu-kupu yang masuk ke rumah yang jarang diketahui.
1. Tamu memiliki niat kurang baik
Sebagai manusia tentu harus memetik berbagai hikmah dari segala kejadian yang tak biasa.
Baca Juga: Nyeri Sendi Akibat Asam Urat, Atasi dengan Air Rebusan Ini Kata dr. Zaidul Akbar
Menurut Mbah Yadi, jika kupu-kupu buruk rupa masuk ke dalam rumah memiliki arti yang kurang mengerikan karena akan kedatangan orang jahat ke rumah.
“Pertanda kurang bagus, itu artinya akan ada yang datang ke rumah dengan niatan kurang baik,” tutur Mbah Yadi.
2. Mendapat musibah
Jika kupu-kupu yang masuk ke rumah terlihat pada malam hari adalah pertanda datangnya musibah bagi keluarga dan pemilik rumah.
Mitos ini sangat sering dikaitkan masyarakat karena wujud kupu-kupu yang masuk ke dalam rumah bentuknya buruk rupa dan sulit diusir.
Baca Juga: Tips Berat Badan Turun 20 Kg Ala dr. Zaidul Akbar, Cukup Kurangi Konsumsi Satu Bahan Ini
Menurut Mbah Yadi, musibah yang terjadi bermacam-macam dan dapat menimpa anggota keluarga.
Tak selalu kematian, musibah kecelakaan, bangkrut, maupun cekcok rumah tangga mungkin saja terjadi.
“Kupu-kupu yang datang pada malam hari warnanya hitam, itu pertanda kurang bagus,” tutur Mbah Yadi.
“Setelah mengetahui hal ini, tuan rumah harus berhati-hati dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” sambungnya.
3. Lupa menutup jendela
Jika berpikir secara logis dan rasional kupu-kupu yang masuk ke dalam rumah disebabkan karena lupa menutup jendela.
Benar bukan? Tidak hanya jendela, bisa saja Anda lupa menutup pintu, tirai, ventilasi udara, atau dinding yang berlubang.
Di akhir penjelasannya, Mbah Yadi menegaskan untuk boleh percaya maupun tidak dengan ilmu kuno ini.
Menurut Mbah Yadi, ilmu 'titen' atau primbon Jawa adalah bentuk antisipasi dari hal buruk yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Baginya kupu-kupu yang masuk ke rumah sudah tercantum dalam primbon serta memiliki makna yang harus diwaspadai siapa saja.
Tak hanya kupu-kupu, hewan lain, manusia, serta pertanda alam dapat menjadi alarm yang harus diperhatikan.
Ingatlah bahwa Tuhan akan selalu dekat dengan hambanya yang senantiasa waspada dan selalu melakukan introspeksi diri.***