MAPAY BANDUNG - Siapa sangka, niat mencari jalan keluar dengan mengikuti pesugihan bank gaib, pria bernama Muklis malah ditipu seorang dukun.
Tak hanya ditipu, Muklis juga harus kehilangan uang tunai senilai Rp 10 juta.
Bahkan parahnya, Muklis sempat dipaksa membeli kambing, dengan alasan keperluan ritual.
Kejadian kelam tersebut dialami Muklis pasca kebangkrutan bisnis keluarganya.
Muklis yang semula berprofesi mengelola bisnis jual beli tembakau, harus menanggung hutang setelah gulung tikar.
Baca Juga: Yuk Pelihara Burung Perkutut, Pembawa Keberuntungan dan Lambang Status Kemakmuran
Total hutang yang membebani Muklis, mencapai Rp 60 juta, angka yang cukup besar pada tahun 2004.
"Hutang saya mencapai Rp 60 juta, terasa besar sekali saat itu," ucapnya, dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Lentera Malam, Senin 21 Februari 2022.
Tak kuasa menahan beban hutang yang terus melilitnya, Muklis pun mencari berbagai cara alternatif guna menyelesaikan segenap masalahnya.
Hingga suatu ketika, ia bertemu seorang kawan yang memberikan saran, untuk mengikuti pesugihan bank gaib.
"Saya dipertemukan dengan seorang kawan, yang menyarankan untuk mengikuti pesugihan bank gaib, cari uang gaib."
Awalnya Muklis tak langsung menerima saran tersebut.
Tapi kesulitan ekonomi seolah memaksanya untuk terjun kedalam kubangan hitam tersebut.
"Saya pun terima tawaran temen, dan pergi menemui salah seorang dukun," ujar Muklis.
Singkat cerita, Muklis bertemu seorang dukun pesugihan, yang katanya mampu menarik uang gaib.
"Akhirnya saya ketemu tuh sama satu dukun, langsung disuruh ngelakuin beberapa ritual."
Tak hanya melakukan ritual, Muklis sebelumnya diminta sejumlah uang terlebih dahulu.
Total, ia haus merogoh kocek hingga Rp 10 juta untuk membeli 'mahar' pesugihan.
Tak hanya itu, Muklis juga didorong untuk menyiapkan seekor kambing, yang katanya akan digunakan sebagai tumbal.
Meski saat itu Muklis tak memegang uang sepeserpun, tapi gelap hati membuatnya nekat menjalani apa yang diminta si dukun.
Muklis pun rela menjual segala fasilitas yang ada di rumah.
Setelah terkumpul Rp 10 juta, barulah Muklis bertemu lagi dengan si dukun untuk membicarakan tahapan ritual.
Intinya, si dukun meminta Muklis untuk bertapa selama 3 hari di belakang rumah dukun.
"Saya diminta bertapa selama 3 hari, lokasinya di belakang rumah si dukun itu."
Berhari-hari ia jalani dengan bertapa, namun tak kunjung ia menemukan tanda-tanda uang gaib muncul ke permukaan.
Muklis yang mulai mencurigai gelagat si dukun, segera memutuskan untuk berhenti melakukan ritual.
"Saya berhenti, uangnya gak ada," kata Muklis tegas.
Meski merasa dongkol, namun Muklis tak ingin mempermasalahkan tindakan si dukun dan fokus pada penyelesaian masalah hutang piutangnya.
"Ya sudah, sejak saat itu saya gak permasalahkan lagi aksi si dukun," pungkas Muklis.***