MAPAY BANDUNG – Ternyata ada ciri khusus yang dimiliki oleh orang yang mempunyai ilmu kuyang.
Masyarakat Kalimantan meyakini bahwa asal-usul kuyang bermula dari seseorang yang menganut ilmu hitam untuk keabadian atau ilmu awet muda dan pesugihan.
Konon seseorang yang mempunyai ilmu kuyang memiliki tanda di bagian lehernya.
Guru Pengasihan Nusantara, Mbah Firman mengungkapkan ciri orang yang memiliki ilmu kuyang, salahsatunya yaitu di bagian lehernya ada tanda.
Baca Juga: Kereta Api Cibatu-Garut Siap Beroperasi, Bupati: Tinggal Tunggu Dokumen dari Dewan Keselamatan
Mbah Firman mengatakan pada bagian lehernya terdapat tanda berwarna merah atau hitam melingkar bekas kepala yang lepas ketika menjadi kuyang.
Biasanya mereka akan menggunakan selendang atau kain untuk menutupi tanda tersebut.
Selain di bagian lehernya ada tanda, Mbah Firman juga menyebutkan 3 ciri lain orang yang memiliki ilmu kuyang.
Dilansir MapayBandung.com dari kanal Youtube Mbah Firman, Minggu 20 Februari 2022, berikut 3 ciri orang yang memiliki ilmu kuyang.
Baca Juga: Diare Saat Hamil Bikin Nggak Nyaman, Bumil Harus Coba Resep Daun Pandan Ala dr. Zaidul Akbar Ini
1. Orang yang memiliki ilmu kuyang akan bertingkah aneh ketika mendekati bayi
“Karena sifat alamiah kuyang yang sangat suka dengan darah bayi,” kata Mbah Firman.
Maka ketika mendekati bayi, orang yang memiliki ilmu kuyang akan bertingkah aneh dan biasanya akan membuat bayi menjadi menangis ketakutan.
2. Menghindar atau menjauh ketika dibakarkan paku
Orang yang memiliki ilmu kuyang akan menghindar atau menjauh ketika dibakarkan paku.
“Kuyang juga takut dengan bulu landak dan sapu lidi atau jarum yang ditancapkan bawang putih dan bawang merah tunggal atau jantan,” ucap Mbah Firman.
3. Merasa gelisah dan panas ketika mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Quran
Orang yang memiliki ilmu kuyang akan merasa gelisah dan merasa panas ketika mendengar lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, karena orang tersebut sudah bersekutu dengan iblis.
Kuyang sangat berbahaya bagi wanita yang sedang mengandung dan bayi yang baru dilahirkan.
“Oleh karena itu, kehadiran kuyang harus diwaspadai atau harus ditangkap,” ujar Mbah Firman.***