MAPAY BANDUNG – Ritual pesugihan Buto Ijo adalah melakukan perjanjian dengan jin demi mendapat kekayaan.
Sosok Buto Ijo digambarkan sebagai raksasa besar, buas, dengan perangai yang beringas. Buto ijo yang dipelihara pelaku pesugihan harus memenuhi tumbal sebagai ganti kekayaan maupun jabatan.
Praktik pesugihan Buto Ijoadalah ilmu hitam yang tidak dianjurkan. Apabila tidak mampu memberikan tumbal, maka diri sendiri yang akan mengabdi di kerajaan alam gaib setelah meninggal dunia.
Baca Juga: Mengejutkan! MU Tersingkir dari Piala FA oleh Middlesbrough Lewat Adu Penalti
Peristiwa tertangkapnya pelaku pesugihan buto ijo bukanlah cerita zaman dahulu. Kejadian ini terjadi di sebuah kampung S (nama samaran), sekitar bulan Juni 2018 lalu.
Kabar menghebohkan ini menggegerkan warga setempat karena ada warga yang tertangkap basah melakukan pesugihan Buto Ijo.
Setelah meninggalnya beberapa warga di kampung S, pada jam-jam menjelang tengah malam selalu terlihat penampakan Buto Ijo yang meresahkan warga sekitar.
Karena warga penasaran maka diselidiki penampakan tersebut berasal. Setelah melakukan pengintaian beberapa hari, sosok Buto Ijo tersebut masuk ke salahsatu rumah warga.
Dilansir MapayBandung.com dari cerita nyata reborn pada Sabtu 5 Februari 2022, warga sangat yakin jika makhluk menyeramkan dengan taring panjang dan berbulu tersebut adalah makhluk pesugihan.
Setelah dilakukan penggerebekan, warga tidak menyangka jika pelaku pesugihan adalah Pak Mardi (nama samaran).
Baca Juga: Beginilah Cara Dajjal Memikat Para Wanita untuk Jadi Pengikutnya, Benar-benar Bikin Merinding
Banyak yang tidak menduga jika Mardi bersekutu dengan jin pesugihan demi mendatangkan kekayaan, sosoknya yang ramah dan mudah bergaul dengan warga membuatnya disukai lingkungan sekitar.
Setelah dilakukan interogasi, Mardi mengaku jika dirinya telah melakukan pesugihan Buto Ijo selama 15 tahun.
Usai penangkapan tersebut, ia diusir dari kampung dan pergi kembali ke kampungnya.
Baca Juga: Sakit Gigi Minggat! Inilah Cara Mudah Merawat Gigi ala dr. Zaidul Akbar
Berhari-hari berlalu, Keganjilan di kampung S belumlah usai. Keponakan Mardi yang tinggal di sebelah rumahnya kerap kerasukan menjelang sore hari.
Setelah dipanggil kiai, keponakan Pak mardi yang tak tahu apa-apa dimasuki sosok Buto Ijo yang ditinggalkan di sekitar lingkungan kampung S.
Saat melakukan ruqyah, sosok Buto Ijo tersebut terus berteriak. Suaranya yang mengerang membuat siapa saja merinding.
Ternyata sosok Buto Ijo yang dipelihara Pak Mardi adalah jin perempuan yang memberi kekayaan.
“Siapa yang suruh kamu dan korbannya siapa saja?,” ucap sang kiai.
Korban yang tengah kesurupan, tidak menjawab pertanyaan kiai. Selanjutnya ia membacakan beberapa ayat Alquran dan membuat suasana menjadi semakin gaduh hingga membuat sosok Buto Ijo menjerit tak berdaya.
Pada akhirnya Buto Ijo menjawab jika tumbal yang diberikan Pak Mardi adalah ibu, mertua, anak, dan belum lama ini empat tetangganya yang telah dalam waktu yang berdekatan.***