Ngeri! Karyawan Pabrik Makanan Asal Jakarta Ini Nyaris Jadi Tumbal Pesugihan yang ke 10, Begini Kisahnya

23 Januari 2022, 06:30 WIB
Ngeri! Karyawan Pabrik Makanan Asal Jakarta Ini Nyaris Jadi Tumbal Pesugihan yang ke 10, Begini Kisahnya /Instagram / @ki_jokosantoso


MAPAY BANDUNG – Praktik pesugihan untuk memperkaya diri dengan menumbalkan karyawan adalah hal mengerikan yang pernah terjadi.

Peristiwa tumbal pesugihan ini diceritakan Budi saat bekerja di pabrik pengolahan makanan di Jakarta.

Nama narasumber, tempat, dan pelaku tumbal pesugihan disamarkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Pabrik makanan tempat Budi bekerja tidak begitu besar, hanya ada beberapa orang yang bekerja di tempat ini dan satu persatu tewas karena dugaan tumbal pesugihan.

Tercatat 9 orang telah meninggal dengan cara yang sama saat Budi bekerja di tempat ini.

Hal ini dibenarkan karyawan lainnya jika tempat mereka bekerja, menggunakan pesugihan untuk melancarkan usaha.

Baca Juga: Terungkap! Bahan Herbal Ini Ternyata Obat Mujarab untuk Atasi Gatal-gatal Pada Anak Kata dr. Zaidul Akbar

Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Jody Aditya pada Jumat 21 Januari 2022, kesembilan karyawan tumbal pesugihan memiliki gejala muntah darah, kurus kering, hingga meninggal dunia dalam rentang dua minggu.

Banyak yang menduga tewasnya rekan-rekan yang sempat bekerja di pabrik ini karena ulah pemilik perusahaan tempat mereka bekerja.

Budi meragukan jika Pak Jono--nama samaran adalah dalang utama tumbal pesugihan ini. Sejak awal ia menolong karyawannya dan memberikan bantuan secara materil kepada karyawan yang tengah sakit.

Budi bersama rekan-rekan lainnya mengundurkan diri dari tempat kerja ini namun, hanya saja mereka mendapat teror di luar nalar.

Istri Budi yang tengah berbelanja dihampiri seorang pria paruh baya dan mengancam agar Budi kembali bekerja. Sosok ini mengancam, keluarganya akan tewas menjadi tumbal selanjutnya.

Baca Juga: Viral di TikTok, Wanita Bongkar Suara Asli Kuntilanak, Ternyata Terdengar Seperti Ini Pada Malam Hari

Mendengar penuturan istrinya, Budi yakin jika ancaman tersebut bukan hal main-main dan harus ditanggapi secara serius.

Keesokan harinya saat Budi tengah membersihkan pekarangan rumah, ia dipanggil tetangganya. Ia bercerita kejadian menyeramkan yang dilihatnya tadi malam.

“Bud, semalem gue lihat ada orang lagi duduk di depan kursi rumah lo. Gue tegur dong, takutnya maling,” ucap tetangganya.

“Begitu gue tegur Bud, itu orang mukanya ancur. Makanya gue lari sambil teriak-teriak,” sambungnya.

Setelah berpikir keras, Budi sadar jika ini adalah ancaman kedua dan harus melakukan sebuah tindakan.

Lanjut beberapa hari kemudian, Budi dan rekan-rekan lainnya kembali bekerja karena mendapat teror makhluk halus setelah mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.

Selama bekerja kembali, mereka tidak mendapat teror atau penampakan. Hanya saja, ketakutan menjadi tumbal pesugihan berikutnya menghantui hari-harinya.

Baca Juga: Recomended! Ramuan Herbal Ini Akan Berikan 3 Khasiat Sekaligus untuk Kesehatan Tubuh Kata dr. Zaidul Akbar

Delapan bulan berlalu dan kejadian aneh terjadi. Anak pemilik perusahaan meninggal dengan kondisi mirip dengan rekan-rekannya Budi yang telah wafat.

Kecurigaan kepada pemilik tempat usaha pun sirna. Budi hanya bisa menerka-nerka, siapa kiranya yang melakukan praktik pesugihan ini.

Setelah sepuluh orang menjadi tumbal pesugihan, pekerja yang bertahan menjadi bingung dan frustasi.

Akhirnya pemilik tempat usaha sepakat untuk mencari tahu pelaku yang melakukan tumbal pesugihan di tempat kerjanya.

Budi akhirnya pergi ke salahsatu kyai terkemuka di Jakarta yang paham soal non medis seperti ini.

Kyai tersebut mengetahui identitas pelaku pesugihan dan menyuruh keluarga Budi untuk tinggal di rumahnya.

Ada kekhawatiran kedok pelaku terbongkar dan kyai menyuruh Budi beserta keluarga untuk tinggal selama beberapa hari hingga suasana mereda. Hingga suatu hari, kyai ini mengizinkan Budi untuk pulang.

“Kamu dan keluarga sudah dapat pulang dan kembali bekerja. Orang itu sudah mendapat senjata makan tuan,” ucap Kyai tersebut.

Baca Juga: Jangan Anggap Sepele! Sulit Tidur hingga Jantung Berdebar Pertanda Ada Masalah di Sini Kata dr. Zaidul Akbar

Budi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Sempat penasaran, Budi bertanya tentang identitas pelaku yang melakukan pesugihan di pabriknya namun tidak dijawab oleh sang kyai.

Singkat cerita, Budi datang ke tempat kerja pertama sambil mencari tahu siapa pelaku pesugihan ini.

Setelah ditunggu, rekan kerjanya datang ke kantor satu per satu termasuk Jono pemilik usaha. Namun ada satu rekannya yang tak kunjung datang yaitu Sinta.

Saat mencoba berkunjung ke rumah Sinta, Budi dan rekan-rekannya yang pertama kali berkunjung tidak menyangka jika rumahnya sangat besar.

Rumah mewah dengan beberapa toko kelontong, ramai dikunjungi peziarah dan tertancap bendera kuning.

Hal ini menimbulkan kecurigaan karena gaji Sinta tidak cocok dengan gaya hidup serta rumah yang dimiliki, terlebih kematian Sinta hampir sama dengan kejadian yang dialami rekan-rekannya.

Setelah mengetahui fakta jika Sinta adalah orang berada, mereka semakin yakin jika Sinta adalah dalang utama pesugihan yang rela mengorbankan siapa saja.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler