MAPAY BANDUNG – Ritual pesugihan Dewi Lanjar adalah praktik pesugihan yang termasyhur di pantai utara laut jawa.
Banyak yang percaya jika pelaku pesugihan Dewi lanjar tidak perlu menyediakan tumbal sebagai persembahan ritual.
Inilah mengapa, hingga saat ini pelaku pesugihan Dewi Lanjar kerap berdatangan ke beberapa pantai di Pekalongan, Jawa Tengah.
Namun, pesugihan yang disebut terletak di Pantai Slamaran ini tidaklah seindah janji manisnya. Istilah tanpa tumbal hanyalah mitos belaka karena Dewi Lanjar akan meminta tumbal sebagai ganti kekayaan yang didapat.
Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Ahmad KRB pada Jumat 14 Januari 2022, narasumber yang juga sesepuh desa di Pekalongan ini memberikan pernyataan yang harus diperhatikan.
Perlu diperhatikan jika ritual pesugihan Dewi Lanjar memerlukan tumbal yang harus dipelajari sebelum memutuskan untuk mengambilnya.
“Dewi Lanjar itu kontrak mas, kontrak beberapa tahun,” kata narasumber dalam Bahasa Jawa.
Baca Juga: Pengakuan Pelaku Pesugihan Nyi Roro Kidul, Menguak Ritual Pertapaan dan Siapa Tumbal yang Diminta
Menurutnya narasumber yang dirahasiakan identitasnya, apabila mengambil uang gaib sekian miliar maka jatah umur yang telah digariskan Tuhan akan berkurang.
Selain itu, kejadian menyeramkan pernah terjadi sekitar tahun 70an di sebuah desa pesisir laut utara Jawa.
Pelaku yang nekat menjual semua umurnya saat ritual pesugihan Dewi Lanjar, akan mendapat kesengsaraan hidup di akhir hayat dan jasadnya akan berubah secara gaib.
Baca Juga: KERAS! Begini Respon Menohok Habib Kribo Soal Sesajen Gunung Semeru yang Ditendang
“Waktu meninggal, orang yang ngerti dan berilmu akan melihat gedebok pisang. Bukan jenazah,” tutur narasumber.
Banyak kabar yang mengatakan jika roh dari tumbal pesugihan Dewi Lanjar akan dijadikan jembatan atau fondasi bangunan di Pantai Slamaran.
Menurut narasumber, mitos tersebut kurang tepat karena roh yang telah mengambil pesugihan Dewi Lanjar harus menjadi pegawai di istana gaib Dewi Lanjar.
“Nanti disana jadi pegawai. Sama seperti kita bekerja di dunia, ibaratnya kita meminjam uang dari alam gaib lalu dipekerjakan sebagai ganti uang yang dipinjam,” ujar narasumber.
Istilah populer pesugihan ini bagi kalangan spiritual adalah praktik jual umur. Perlu diingat jika roh yang telah membuat perjanjian dengan makhluk gaib, tidak akan diterima Tuhan.
Sebagaimana diketahui bersama, melakukan perjanjian pesugihan Dewi Lanjar adalah tindakan sesat yang dilarang agama.
Tidak sedikit yang menganggap pesugihan Dewi Lanjar dan istana gaib yang ada di Pantai Slamaran adalah mitos semata.
Hal ini tidak berlaku bagi orang yang memiliki keimanan yang kuat, kepekaan supranatural, dan pengetahuan metafisika yang tinggi.
“Alam gaib itu sama saja, kalau kamu yang lihat nggak akan kelihatan. Harus yang punya indra keenam yang bisa lihat,” tandas narasumber.***