Jarang Ada yang Tahu, Ini Alasan Penggunaan Tali Pocong Perawan untuk Pesugihan Kata Pakar Supranatural

4 Januari 2022, 17:00 WIB
Kisah cinta mistis, manusia dan pocong /Tangkap layar Instagram @pocong_86/

MAPAY BANDUNG – Penggunaan tali pocong untuk pesugihan, lazim dilakukan pakar supranatural.

Menurut mitos, hanya tali pocong perawan yang meninggal pada hari tertentu yang dapat digunakan untuk pesugihan dan ritual lainnya.

Banyak yang tidak mengetahui alasan dibalik penggunaan tali pocong perawan.

Pakar Supranatural Ki Bagus Wijaya menguak fungsi hingga alasan yang mencengangkan tentang penggunaan tali pocong perawan dalam setiap ritual pesugihan.

Baca Juga: Pulau Jawa Terancam, Ini Peringatan Keras Eyang Sabdo Palon di Tahun 2022: Manusia Sudah Kelewat Batas!

“Kalau tali pocong perawan konon katanya memiliki energi yang besar sekali. Penggunaan tali pocong biasa digunakan untuk aliran sesat seperti pesugihan,” ucap Ki Bagus Wijaya seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube tadaya tv yang diunggah pada 20 Juli 2020.

Penggunaan tali pocong perawan biasanya dilakukan oleh ahli spiritual ilmu hitam. Beberapa praktik yang lazim dilakukan seperti penglaris, pesugihan, ilmu kebal, hingga pelet.

Menurut Ki Bagus Wijaya, terdapat energi yang sangat besar pada tali pocong perawan. Hal inilah yang disebut-sebut sebagai kunci kesuksesan ritual ilmu hitam yang sedang dijalankan.

“Tali pocong perawan itu yang paling besar mistisnya dan punya energi gaib,” tuturnya.

Baca Juga: Merinding! Akibat Mencuri Tali Pocong untuk Pesugihan, Pria Asal Jabar Ini Hampir Tewas karena Hal Gaib

Hanya saja, penggunaan tali pocong untuk keperluan pesugihan tidak selalu dari jenazah gadis atau perawan. Praktik ini dapat juga dilakukan jika jenazah meninggal pada hari-hari tertentu.

“Sebetulnya tidak harus menggunakan tali pocong perawan, bisa juga tali pocong laki-laki atau anak-anak yang meninggal pada Jumat Wage ataupun hari-hari tertentu yang disyaratkan ahli spiritualnya,” ucap Ki Bagus Wijaya.

Itulah mengapa, jika ada keluarga yang meninggal pada Jumat Wage, Selasa Kliwon, atau Selasa Wage, akan dijaga makamnya selama beberapa hari ke depan.

Masyarakat Jawa percaya bahwa selama tiga hingga tujuh hari setelah jenazah dimakamkan, marak terjadi pencurian tali pocong terutama yang wafat pada weton tersebut.

Baca Juga: Waspada! Inilah 5 Ciri Terkena Santet, Nomor 3 Jarang Sekali Diketahui

Proses pengambilan tali pocong perawan biasanya dilakukan seorang diri tanpa menggunakan alat bantu.

“Nah ritualnya mungkin harus pakai tangan dan ada juga yang digigit tali pocongnya,” tuturnya.

“Kembali lagi ke syarat yang dikasih dukunnya. Kalau harus pakai tangan ya pakai tangan dan gak boleh pakai cangkul,” ucap Ki Bagus Wijaya menambahkan.

Alasan terpenting menggunakan tangan saat mengambil tali pocong dipercaya mampu memberikan energi pada pemiliknya langsung.

Baca Juga: Gampang! Begini Cara Menjaga Rumah Agar Terhindar dari Serangan Santet dan Guna-guna

Selain itu, Khodam yang berada di sekitar pemakaman secara tidak sengaja akan terbawa oleh pelaku pesugihan.

“Termasuk ya katakanlah setan-setan yang ada disitu ngikut. Makanya tali pocong itu benda yang paling hitam menurut saya,” ucapnya.

Di akhir penjelasan singkatnya, Ki Bagus Wijaya berpesan jika praktik seperti ini adalah cara sesat yang tidak boleh dilakukan.

Akan ada konsekuensi secara hukum dan agama jika nekat mencuri tali pocong untuk keperluan pesugihan atau ilmu hitam.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler