Benarkah Lagu Lingsir Wengi Bisa Digunakan untuk Memanggil Kuntilanak? Simak Penjelasannya di Sini!

3 Januari 2022, 15:31 WIB
Ilustrasi lirik lingsir wengi / @ceritahororkomedi

MAPAY BANDUNG – Praktisi Spiritual Kejawen, Dewi Sundari mengungkap jawaban tentang pertanyaan apakah benar lagu Lingsir Wengi bisa digunakan untuk memanggil kuntilanak.

Bagi anda yang kebetulan menggemari film horor pasti tidak asing dengan kidung Lingsir Wengi, karena di banyak film populer gending lingsir wengi ditampilkan sebagai lagu pemanggil kuntilanak.

Lantas benarkah demikian, bahwa lagu Lingsir Wengi bisa digunakan untuk memanggil kuntilanak?

Baca Juga: Minyak Misik Putih Sarana Pengasihan Diklaim Bikin Doi Makin Lengket, Ini Penjelasan dan Cara Penggunaannya

Dewi Sundari mengatakan entah paham makna liriknya atau tidak, orang cenderung merinding ketika mendengar kidung Lingsir Wengi.

Apalagi jika terdengarnya diiringi sayup-sayup angin dingin ketika sore menjelang dan kebetulan kita sedang berada di tempat yang angker dan sepi.

Beliau menerangkan padahal gending Lingsir Wengi diciptakan Sunan Kalijaga sebagai lagu penolak bala.

“Padahal gending Lingsir Wengi diciptakan Sunan Kalijaga sebagai lagu penolak bala, semacam doa agar selamat dari gangguan makhluk gaib di malam hari,” ujar Dewi Sundari, seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal Youtube Dewi Sundari Praktisi Kejawen, Senin 3 Januari 2022.

Baca Juga: Akan Kaya 7 Turunan! Ini Mitos Pohon Dewandaru, Tempat Bertapa Ritual Pesugihan Gunung Kawi

Menurutnya isi dan liriknya semata-mata adalah agar mendapatkan keselamatan dari segala bentuk penyakit maupun musibah sama sekali tidak ada hubungannya dengan kuntilanak.

Pada masa Wali Songo, Sunan Kalijaga biasa menembangkan kidung Lingsir Wengi selepas shalat tahajud, kemudian para murid dan pengikut beliau turut mempopulerkan gending ini secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Karena Lingsir Wengi umum dilantunkan pada malam hari, maka lama-kelamaan kidung tersebut secara luas ditembangkan sebagai lagu pengantar tidur oleh para ibu dan orangtua, Lingsir Wengi dinyanyikan untuk membantu menidurkan anak mereka.

Terutama bila si anak masih terjaga padahal malam semakin larut, selain karena syairnya yang mengandung doa, lantunan gending Lingsir Wengi yang sayup dan mendayu juga sangat cocok untuk memancing rasa kantuk.

Baca Juga: Kamu Mau? Inilah 4 Cara Manusia Biasa Mendapatkan Khodam Pendamping, Simak Yuk!

Dewi Sundari menuturkan namun sejak kemunculan film kuntilanak banyak orang zaman sekarang menganggap Lingsir Wengi sebagai lagu pengundang setan, katanya bila melantunkan lagu tersebut kuntilanak akan datang mendekat.

“Jadi, mistis lah lagu tersebut sekarang dianggap sebagai penyebab hantu datang,” kata Dewi.

Dewi Sundari menerangkan bahwa kepercayaan ini jelas salah, bahkan berpotensi menjadikan orang enggan melantunkan tembang yang sesungguhnya syarat akan nilai-nilai tradisional.

Padahal masyarakat jawa sejak awal tidak pernah mengaitkan kidung Lingsir Wengi dengan kuntilanak, lirik aslinya tidak mengandung undangan kepada makhluk halus dalam bentuk apapun.

Baca Juga: Jangan Salah Beli! 8 Manfaat Minyak Misik Hitam yang Jarang Diketahui, Nomor 7 Mencengangkan

Dewi Sundari pun memberikan saran maka mulai sekarang bila mendengar kidung (Lingsir Wengi) ditembangkan kita tidak perlu takut lagi.

“Jadi, mulai sekarang bila mendengar kidung ini ditembangkan anda tidak perlu takut lagi karena yang anda dengar adalah doa keselamatan dalam balutan yang sangat tradisional,” ucap Dewi.

Berikut lirik lagu Lingsir Wengi beserta artinya:

Baca Juga: Jangan Kaget! 2 Minyak Ini Ternyata Mampu Memanggil Khodam dan Kekayaan, Salahsatunya Minyak Misik

Lingsir wengi
(Saat menjelang tengah malam)
Sepi durung biso nendro
(Sepi belum bisa tidur)
Kagodho mring wewayang
(Tergoda dengan bayangmu)
Angreridhu ati
(Di dalam hati)

Kawitane
(Awal mulanya)
Mung sembrono njur kulino
(Cuma bercanda terus terbiasa)
Ra ngiro
(Tidak menyangka)
Yen bakal nuwuhke tresno
(Kalau bisa menjadi cinta)

Nanging duh tibane
(Kalau sudah saatnya)
Aku dhewe kang nemahi
(Aku sendiri akan mengalami)
Nandang bronto
(Jatuh cinta)
Kadhung loro
(Terlanjur sakit)
Sambat, sambat sopo?
(Mengeluh, mengeluh sama siapa?)

Rino wengi
(Siang malam)
Sing tak puji ojo lali
(Yang tak puji-puji yang lupa)
Janjine
(Janjinya)
Mugo biso tak ugemi
(Semoga bisa tak diingkari)

Lingsir wengi
(Saat menjelang tengah malam)
Sepi durung biso nendro
(Sepi belum bisa tidur)
Kagodho mring wewayang
(Tergoda dengan bayangmu)
Angreridu ati
(Di dalam hati)

Kawitane
(Awal mulanya)
Mung sembrono njur kulino
(Cuma bercanda terus terbiasa)
Ra ngiro
(Tidak menyangka)
Yen bakal nuwuhke tresno
(Kalau bisa menjadi cinta)

Nanging duh tibane
(Kalau sudah saatnya)

Semoga informasi ini dapat menambah wawasan kita semua terkait lagu Lingsir Wengi, terimakasih.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler