Akan Kaya 7 Turunan! Ini Mitos Pohon Dewandaru, Tempat Bertapa Ritual Pesugihan Gunung Kawi

3 Januari 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi pesugihan Gunung Kawi yang mengerikan. /Pixabay.com/Free-Photos



MAPAY BANDUNG - Sejak zaman dahulu, Gunung Kawi terkenal dengan wisata pesugihan.

Hampir setiap sudut Gunung Kawi terdapat mitos yang berkaitan dengan pesugihan. Bagian yang paling terkenal adalah pohon Dewandaru.

Pohon Dewandaru dipercaya masyarakat sekitar digunakan untuk tapabrata, salahsatu ritual wajib pesugihan di Gunung Kawi.

Hanya pelaku pesugihan tertentu saja yang mampu mendapatkan bagian dari pohon Dewandaru dari Gunung Kawi ini.

Baca Juga: Jangan Salah Beli! 8 Manfaat Minyak Misik Hitam yang Jarang Diketahui, Nomor 7 Mencengangkan

Banyak yang percaya, jika ingin melakukan ritual pesugihan Gunung Kawi maka harus dilakukan di hari baik.

Tidak heran, banyak pelaku pesugihan Gunung Kawi yang datang pada Jumat Legi menurut kalender Jawa.

Bukan tanpa alasan, hanya tanggal dan hari tertentu saja yang mampu membuat daun Dewandaru jatuh di atas pelaku pesugihan yang tengah melakukan tapa brata.

“Tanggal 1 dan 2 bulan Suro, gunung ini akan didatangi banyak pendatang. Mitosnya di hari inilah, jin atau khodam pesugihan Gunung Kawi akan keluar,” ucap ahli spiritual Mbak Widri seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube pribadinya pada Senin 3 Januari 2021.

Baca Juga: AJAIB! Daun Ini Ternyata Punya Khasiat Anti Radang hingga Anti Kanker Kata dr. Zaidul Akbar

Sudah menjadi rahasia umum jika pesugihan di Gunung Kawi diwajibkan membuat kontrak mati.

Tumbalnya pun tidak main-main, pemuja pelaku pesugihan Gunung Kawi harus memberikan tumbal nyawa setiap tahunnya.

Di antara sekian banyak ritual, yang paling termasyhur adalah melakukan tapa brata di atas selembar daun pisang.

Pelaku pesugihan menunggu selama 3 hari hingga daun, buah, atau ranting dari pohon Dewandaru jatuh di atasnya.

"Yang terpenting adalah daun Dewandaru tersebut jatuh mengenai tubuh pelaku pesugihan tersebut," tutur Mbak Widri.

Jika daun Dewandaru jatuh di atas tubuh pelaku pesugihan, maka penunggu Gunung Kawi sudah setuju untuk memberikan kekayaan kepada pemujanya.

"Pelaku pesugihan Gunung Kawi diharuskan untuk membuka usaha sendiri dan tidak diperkenankan menjadi karyawan," ucap Mbak Widri.

Baca Juga: Bus Trans Metro Pasundan Berhenti Operasional Sementara Padahal Baru Diresmikan Bulan Lalu, Loh Kenapa?

Banyak yang percaya, dalam satu tahun saja pelaku pesugihan akan mendapatkan kekayaan yang sangat berlimpah dan peningkatan ekonomi yang luar biasa.

Di saat inilah, pelaku pesugihan diwajibkan memberikan tumbal kepada penguasa Gunung Kawi.

Tumbal yang diberikan haruslah nyawa manusia yang masih ada hubungan darah dengan pelaku pesugihan.

Pelaku pesugihan Gunung Kawi harus menunjuk kerabatnya dan merelakannya untuk dijadikan tumbal pesugihan Gunung Kawi.

Baca Juga: Latihan di Tengah Cuaca Panas Bali, Bruno Cantanhede: Ini Bukan Masalah

Seseorang yang telah ditunjuk menjadi tumbal biasanya akan mati secara mendadak dan dijadikan budak di kerajaan Gunung Kawi.

Kekayaan semu tentu akan didapatkan setelah melakukan ritual pesugihan Gunung Kawi.

Tetapi, pelaku pesugihan akan kehilangan seluruh anggota keluarga terdekat dan hidupnya akan berubah hampa.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler