MAPAY BANDUNG – Situs Hargo Dalem terletak di puncak tertinggi Gunung Lawu.
Puncak tertinggi Gunung Lawu adalah Haro Dumilah, disinilah klimaks pendakian membuncah. Seketika letih tak terasa dan bangga pun menyesak di dada.
Menurut kepercayaan masyarakat yang berkembang, Haro Dalem adalah pasanggrahan atau moksa terakhir dari Prabu Brawijaya V.
Moksa adalah sebuah ritual untuk mencapai kondisi tertinggi manusia menuju keabadian.
Gunung Lawu adalah tempat yang bersejarah. Para pendaki spiritual akan memetik hikmah saat melakukan pendakian di gunung yang terletak di Kabupaten Karanganyar, Ngawi, dan Magetan ini.
Hargo Dalem ramai dikunjungi para pendaki spiritual saat bulan Suro dan pada hari-hari tertentu.
Pendaki spiritual percaya jika Hargo Dalem adalah tempat nenek moyang yang harus dijaga.
Di Gunung Lawu terdapat banyak peninggalan berupa candi hingga tempat pertapaan di era Majapahit.
“Raja-raja Majapahit kan biasanya ada candi pendarmaannya. Maka kalau ada yang menganggap Raja terakhir Majapahit menghilang itu bisa jadi karena tidak ada candinya,” ucap sejarawan Adrian Perkasa seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube TVRI Jawa Timur pada Senin 3 Desember 2021.
Baca Juga: Coba Segera! dr. Zaidul Akbar Ungkap 1 Bahan Makanan Ini Bisa Lawan Kanker dan Bikin Tulang Kuat
“Wajar kalau ada yang berasumsi jika Prabu Brawijaya V melakukan moksa. Kita hargai kepercayaan masyarakat seperti itu,” tuturnya menambahkan.
Kuatnya legenda Sang Prabu Brawijaya V di Gunung Lawu, memancing penasaran untuk siapa saja singgah ke tempat ini.
Sebuah tempat yang dikultuskan sebagai petilasan jejak moksa sang Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit.
Hingga kini mereka yang percaya, akan melakukan ritual sesuai dengan ajaran yang ada mengenai keberadaan Prabu Brawijaya V.
Narasi sekalipun tak ada yang menyebutkan, kemana Sang Prabu di akhir hayatnya.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Manfaat dan Asal Usul Minyak Misik yang Sebenarnya Kata Praktisi Supranatural
Puncak lain yang ada di Gunung Lawu adalah Hargo Dumiling. Menurut mitos yang berkembang, di tempat inilah tempat moksa Sabdo Palon yang biasa disebut Sang Semar Putronoyo.
Di puncak Gunung Lawu, para peziarah dan pendaki harus menjaga sikap karena gunung ini dianggap sakral oleh masyarakat Jawa Tengah.
Tidak jauh dari Hargo Dalem terdapat situs Watu Lumpang.
Watu Lumpang berbentuk batu besar terdapat lubang di tengahnya. Pada zaman dahulu, batu ini digunakan sebagai tempat menumbuk rempah-rempah untuk keperluan ritual.
Baca Juga: Diduga Mabuk Hingga Tidur di Atas Rel, Seorang Pemuda di Tasikmalaya Tewas Terlindas Kereta
Watu Lumpang adalah situs purbakala yang sangat dijaga hingga saat ini.
Kebesaran Gunung bukan untuk ditaklukan, ketinggian tidak untuk direndahkan.
Keindahan Gunung Lawu dan jejak Sang Prabu adalah salah satu dari berjuta warna pesona Indonesia.***