MAPAY BANDUNG - Desas desus terkait harta karun Soekarno masih menjadi perbincangan hangat hingga saat ini.
Pasalnya, harta karun Soekarno belum bisa ditemukan hingga saat ini.
Banyak pihak yang mencoba peruntungan, terus mencari harta karun Soekarno, 'sang proklamator' bangsa Indonesia.
Namun, semua orang gagal menemukan harta karun yang bernilai sangat fantastis itu.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Bandung Selasa 28 Desember Beserta Biaya dan Persyaratannya
Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Algoritma Alam, Senin 27 Desember 2021, ternyata ada cara khusus guna temukam harta karun Soekarno.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang ahli spiritual yang kerap disapa Simbah.
Ia menuturkan, jika harta karun Soekarno takkan bisa ditemukan sembarang orang.
Sebab, harta tersebut telah ditutup dengan selimut ghaib.
"Harta karun Soekarno telah ditutup selimut ghaib," terang Simbah.
Baca Juga: Benarkah Anak Kecil, Balita atau Bayi Bisa Melihat Hantu? Simak Penjelasannya di Sini!
Memang, tak sedikit orang yang juga terjun ke dunia ghaib untuk mencari harta karun Soekarno.
Namun tetap, tak ada yang benar-benar bisa temukan harta tersebut.
"Siapapun takkan bisa mengambil harta yang dighaibkan, walaupun ilmunya sundul langit," tutur Simbah.
Tetapi, Simbah menyampaikan sebuah rahasia, cara temukan harta tersebut.
Menurut Simbah, harta karun Soekarno hanya akan ditemukan jika ke-5 orang pemegang kunci kembali bertemu.
"Kalau saatnya datang, 5 orang akan bertemu dan menyatukan bagian (kunci) harta karun Soekarno," ucapnya.
Baca Juga: Segera Minum Minuman Herbal Ini Kata dr. Zaidul Akbar, Sangat Efektif Atasi Wasir
Tak hanya ke-5 orang pemegang kunci, harta tersebut baru bisa dibuka jika Soekarno menjadi saksi dari pengambilan harta karun itu.
"Dengan catatan Soekarno langsung menjadi saksinya," terangnya.
Simbah beralasan, harta karun Soekarno bukan kepemilikan pribadi 'sang proklamator' seperti yang ramai diperbincangkan saat ini.
Melainkan, harta tersebut adalah titipan para raja Nusantara, sebelum era kemerdekaan.
Harta tersebut dititipkan pada Soekarno, untuk mendanai kemerdekaan bangsa Indonesia tutur Simbah.***