Serem! Kisah Mistis Pendakian Gunung Semeru, Teror Dentingan Gamelan Hingga Bisikan Gaib di Ranu Kumbolo

10 Desember 2021, 19:45 WIB
Awan panas yang keluar dari kawah gunung Semeru terlihat dari desa Supiturang, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Jumat, 10 Desember 2021. / Antara Foto/Ari Bowo Sucipto



MAPAY BANDUNG – Kisah pendakian mistis ini dialami Ube pada tahun 2009 saat mendaki Gunung Semeru.

Ube yang gemar solo hiking harus mendengar suara gamelan dan bisikan gaib saat mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.

Hampir semua gunung di Pulau Jawa telah dijelajahi, waktu itu ia hendak mendaki Gunung Raung, namun cukup berbahaya untuk melakukan solo hiking.

Begitu juga Gunung Argopuro dengan jalur pendakian yang cukup panjang.

Akhirnya ia memutuskan untuk mendaki Gunung Semeru seorang diri.

Baca Juga: Sempat Dilarang, Pemerintah Kini Batalkan Larangan Penjualan Minyak Goreng Curah

Singkat cerita, dia tiba di Ranu Pane jam 8 pagi. Setelah mendaftarkan diri, mengurus SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi), dan mengecek perlengkapan, Ube bersiap melakukan pendakian.

Dengan cuaca yang bersahabat, pendakian dapat ditempuh selama 5 jam hingga di Ranu Kumbolo.

Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube RJL 5 pada Jumat 10 Desember 2021, Ube memutuskan untuk mendirikan tenda di Ranu Kumbolo dan bertemu dengan 2 pendaki senior.

Setelah cukup beristirahat dan bercerita panjang lebar, para pendaki yang ditemuinya adalah peziarah yang hendak melakukan ritual di Gunung Semeru.

Mereka berpesan untuk selalu menjaga sikap di gunung ini dan mengabaikan kejadian yang terjadi selama pendakian.

Baca Juga: Serangan Jantung Merenggut Nyawa Mang Oded, Cegah Risikonya dengan Konsumsi Ini Kata dr. Zaidul Akbar

Tidak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Mereka kemudian masuk ke dalam tenda masing-masing.

Sebelum tidur, para peziarah tersebut bercerita apabila mendengar suara dan terlihat bayangan gaib dari luar tenda, lebih baik dihiraukan saja. Begitu pun gangguan mistis lainnya.

Satu jam kemudian, Ube mendengar suara benda yang dibanting dengan kencang.

Teringat pesan dari kedua pendaki senior tersebut, lebih baik diabaikan saja.

Selang beberapa saat, suasana berubah menjadi hening. Tidak terdengar suara angin, jangkrik, dan suara apa pun. Ube seolah sedang berada di ruang kedap suara.

Saat mencoba tertidur, Ube mendengar suara rombongan pemain gamelan yang menghampiri tendanya.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain dan Link Live Streaming Borneo FC vs Arema FC di Liga 1 Malam Ini

Dalam pikirannya, suara tersebut berasal dari pertunjukan di Ranu Pane yang terbawa angin.

Seperti diketahui, di Ranu Pane sering diadakan pertunjukan wayang pada malam hari dan akan terdengar hingga Ranu Kumbolo.

Hanya saja, suara gamelan ini terdengar sangat jelas. Suasana yang menyeramkan ini ia abaikan, namun teror tidak kunjung usai.

Ube merasakan sosok tubuh besar yang sedang berusaha membangunkannya dan berbisik dengan suara berat.

“Mau apa kesini? Yang jaga di sini nggak ada, lagi ke laut selatan,” ucap suara tersebut kepada Ube.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Bandung Sabtu 11 Desember 2021 Beserta Biaya dan Persyaratannya

Karena sebelumnya telah mendapat pesan dari para peziarah, ia mengabaikan gangguan gaib semacam ini dan berusaha untuk tertidur.

Dipercaya jika merespon suara atau gangguan gaib saat di Ranu Kumbolo maka gangguan tersebut akan terus dialami sampai puncak Gunung Semeru.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler