MAPAY BANDUNG – Selebriti Tiktok Paris Pernandes mengungkap awal mula ‘Salam Dari Binjai’ yang viral saat dirinya memukul pohon pisang hingga roboh.
Istilah Salam Dari Binjai memiliki arti perkenalan diri. Jargon asli yang diciptakan dirinya saat memukul pohon pisang, dapat dilihat pada akun TikTok @parispernandes_.
Awalnya saat Paris memukul pohon pisang, ia mendapatkan komentar dari selebriti TikTok asal Papua.
Baca Juga: 3 Risiko Buruk Jika Nekat Pelihara Tuyul Sebagai Media Pesugihan, Nomor 2 Sangat Menjijikan
Karena bingung ingin berkata apa, ia lalu memperkenalkan dirinya yang berasal dari Binjai sebagai bentuk perkenalan diri.
“Saya yang akun TikToknya masih kecil follower, dapat komen dari akun Tiktok yang besar. Kemudian aku bilang ‘Siap bang, salam dari Binjai!’,” tutur Paris Pernandes seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube VDVC talk pada 6 November 2021.
Saking viralnya, pemuda kelahiran Binjai ini sampai di panggil walikota untuk silaturahmi dan makan bersama.
Paris pun sempat mendapat sanjungan dari wali kota. Diharapkan untuk terus berkarya di bidang olahraga dan memperkenalkan Kota Binjai.
Baca Juga: Sinopsis Bulgasal, Kisah Wanita Reinkarnasi dan Pria yang Hidup Abadi Selama 600 tahun
“Jadi kata Pak wali kota, kamu ramah tapi pas eksyen sangar. Terus udahnya harus ramah lagi ya,” ucapnya.
Banyak orang yang tidak tahu kalau Kota Binjai hanya berjarak 20 km saja dari Kota Medan.
Menurut Paris, dirinya hanya ingin terkenal di kota sendiri. Ia tidak menyangka video yang diunggah beberapa waktu lalu akan masuk #fyp dan viral hingga ke berbagai daerah termasuk luar negeri.
Video ‘Salam dari Binjai’ yang masih viral membuat banyak orang lain mengikutinya. Dari orang dewasa hingga anak-anak mengikuti tren ini.
Paris berkata bahwa pohon pisang yang dipukulnya adalah pohon pisang yang sudah berbuah dan harus segera ditebang.
“Sekalian latihan juga karena saya belum punya samsak,” tandasnya.
Untuk berlatih tinju, Paris mengaku harus pergi ke rumah teman atau pusat kebugaran.
“Itu kan biaya lagi. Jangankan samsak, sarung tinju aja belum punya waktu itu,” kata Paris Pernandes.***