MAPAY BANDUNG - Oh Young Soo merupakan seorang aktor dalam Serial Netflix Squid Game, yang berperan sebagai sosok kakek bernama Oh Il Nam.
Ditengah ketenarannya, ternyata Oh Young Soo memiliki hobi menolak semua tawaran iklan yang diterimanya, termasuk tawaran membintangi iklan ayam goreng.
Sindrom Squid Game, membuat Oh Young Soo lebih hati-hati dalam memanfaatkan popularitasnya.
“Saya merasa seperti melayang di udara, membuat saya berpikir perlu menenangkan diri, mengatur pikiran saya, dan menahan diri sekarang," tegas Oh Young Soo yang dilansir MapayBandung.com pada Minggu 17 Oktober 2021 dari soompi.
Tak disangka, sejak munculnya Squid Game, Oh Young Soo mengaku tidak memiliki manajer sehingga kesulitan setiap kali menerima tawaran dan hanya dibantu oleh sang putri.
“Begitu banyak orang telah menghubungi saya, dan karena saya tidak punya manajer untuk membantu saya, sulit bagi saya untuk menangani volume panggilan dan pesan. Jadi putri saya telah membantu," curhatnya.
Baca Juga: Daebak! Lagu 'MONEY' Milik Lisa BLACKPINK Masuk 100 Chart Tangga Lagu Inggris
Baca Juga: Raisa Ungkap Jatuh Bangun Perjuangannya Sebelum Terkenal Seperti Sekarang
Aktor Squid Game ini, mengaku kesulitan menjalani hidup sebagai orang biasa akibat popularitasnya.
“Segalanya telah berubah sedikit. Bahkan ketika saya pergi ke kafe atau tempat seperti itu, saya sekarang harus menyadari bagaimana saya terlihat oleh orang lain. Itu membuatku berpikir, kalau menjadi terkenal juga sulit," ucapnya.
Menyadari dirinya sudah berumur, Oh Young Soo mengaku tidak ingin menyaingi mereka.
Baca Juga: 2 Amalan Ini Bisa Membuat Ketenangan dalam Hidup, kata Ustadz Adi Hidayat
“Saya adalah satu-satunya pemeran yang lebih tua di Squid Game, dan yang lainnya masih muda. Karena saya termasuk di antara mereka, saya bertindak berlebihan bila berpura-pura menjadi muda untuk menyamai energi mereka" ungkapnya dengan rendah hati.
Aktor senior itu pun bersyukur, bisa menjalani hidup apa adanya, dan tidak memiliki ambisi besar.
"Saya tidak punya ambisi besar, besar atau kecil saya telah menerima banyak hal selama menjalani hidup saya. Sekarang, saya ingin meninggalkan hal-hal yang telah saya terima. Sederhananya, katakanlah seseorang pergi ke gunung dan melihat bunga. Ketika kita masih muda, kita memetik bunga dan mengambilnya untuk diri kita sendiri. Tetapi pada saat mencapai usia saya, pasti membiarkannya di sana persis seperti apa adanya, dan akan kembali untuk melihatnya lagi nanti. Sama halnya dengan kehidupan, meninggalkan hal-hal persis seperti apa adanya. Tentunya ini tidak mudah," tutupnya. (Nia Nurahmania/ Job Training)***