Merinding! 20 Anak Pramuka Alami Kesurupan Massal Saat Camping di Gunung Salak, Begini Kisahnya

21 September 2021, 11:54 WIB
Merinding! Cerita Horor di Gunung Salak, Jeritan Perempuan, Lelaki Bersorban hingga Suara Gamelan /Iyud Walhadi

MAPAY BANDUNG - Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh anak-anak Pramuka adalah berkemah atau camping.

Biasanya mereka berkemah di alam bebas seperti di tempat perkemahan ataupun gunung.

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa alam bebas seperti gunung banyak dihuni makhluk gaib.

Oleh karenanya tak heran banyak kejadian di luar nalar yang terjadi saat melakukan camping di gunung.

Baca Juga: Sudah Sepakat dengan PSSI, Persib Bisa Turunkan Pemain Timnas Saat Lawan Dua Klub Ini

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Kasih Tahu Minuman Penghilang Mual, Pusing, dan Lemas, Apakah itu?

Seperti yang dialami oleh sekelompok anak Pramuka salah satu sekolah yang sedang berkemah di Gunung Salak. Saat itu 20 anak mengalami kesurupan massal di sana.

Peristiwa yang membuat bulu kuduk merinding ini terjadi setelah mereka melakukan pendakian Gunung Salak di malam hari, dan ditakut-takuti oleh kakak pembina yang memakai kostum pocong.

Kisah ini diceritakan oleh Abah Yudie di kanal YouTube Malam Mencekam yang dikutip MapayBandung.com, Selasa, 21 September 2021.

Diceritakan, ada sekelompok anak Pramuka yang berjumlah 35 orang dan 5 orang kakak pembina atau panitia melakukan kemah di Gunung Salak.

Sesampainya di gunung, mereka pun mendirikan tenda di titik lokasi yang sudah ditentukan oleh kakak pembina.

Pada suatu hari, terdapat salah satu rundown kegiatan yang harus mereka lakukan yaitu mendaki Gunung Salak.

Pendakian tersebut dilakukan pada malam hari tepatnya pada pukul 21.00 WIB.

Baca Juga: Tugu Maung Kembali Jadi Korban Vandalisme di Bandung, Netizen pun Geram: Jelema Burung

Baca Juga: Marak Penyerangan Terhadap Ustadz, Cholil Nafis: Saya Mulai Waswas Khawatir Ada Orang Tak Waras

Setelah mendapat instruksi dan arahan dari kakak pembina, para anggota Pramuka pun berkumpul untuk melakukan pendakian.

Mereka dipimpin oleh dua orang kakak pembina.

Usai semua anggota berkumpul dan bersiap, pendakian itu dimulai dengan melalui rute yang sudah diarahkan.

Pada setiap belokan yang dilewati, mereka dikejutkan dengan sosok pocong yang berada di belokan tersebut.

Namun hal tersebut dihiraukan oleh mereka, karena menganggap itu kakak pembinanya. Mereka tetap melanjutkan perjalanannya.

Salah satu anggota Pramuka yang bernama Ery dengan isengnya menghitung jumlah pocong yang ia temui sepanjang perjalanannya.

Baca Juga: Polisi Duga Penyerang Ustadz Chaniago di Batam adalah ODGJ

Baca Juga: Gegara Live Bugil di Medsos, RR Si 'Kuda Poni' Terancam Penjara 12 Tahun

Setelah kegiatan tersebut selesai, mereka pun kembali ke tanda dan berkumpul untuk melakukan evaluasi.

Pada saat evaluasi, kakak pembina menjelaskan bahwa sosok pocong yang mereka lihat itu adalah ketiga kakak pembina lainnya yang menggunakan kostum pocong.

Kakak pembina membeberkan bahwa tujuan dari hal tersebut adalah sebagai bentuk latihan mental.

Setelah mendengarkan penjelasan tersebut, Ery merasakan ada sesuatu yang ganjil.

Karena, sosok pocong yang ia temui dan hitung sepanjang perjalanannya lebih dari 3, yaitu 7 pocong.

Namun hal tersebut ia rahasiakan dan tidak ia ceritakan kepada siapapun malam itu.

Pada esok malamnya, setelah lelah seharian melakukan aktivitas, para anggota Pramuka pun beristirahat di tenda masing-masing karena esok paginya harus turun gunung.

Baca Juga: 4 Remaja Asal Bandung Ini Diganggu Sosok Penghuni Villa Angker di Sumedang, Kisahnya Bikin Merinding

Baca Juga: Merinding! Cerita Horor di Gunung Salak: Jeritan Perempuan, Lelaki Bersorban hingga Suara Gamelan

Di tengah keheningan malam, tiba-tiba saja Ery mendengar suara gaduh di luar tandanya.

Dia terganggu dengan suara itu dan kemudian keluar tenda.

Setelah keluar dari tenda untuk melihat situasi sekitar, ternyata suara tersebut adalah suara jeritan anggota Pramuka lainnya yang mengalami kesurupan massal.

Kesurupan massal ini dialami oleh kurang lebih 20 anggota Pramuka.

Hal tersebut membuat kakak pembina dan teman-teman yang lainnya merasa kewalahan untuk mengatasinya.

Mereka terus melapalkan doa dan memberikan air kepada anak-anak yang mengalami kerasukan. 

Akhirnya, setelah beberapa jam kemudian, mereka baru bisa meredamkan kesurupan massal ini. 

Setelah itu mereka pun kembali beristirahat.*** (Elsa Sofyani/JOB Training)

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler