MAPAY BANDUNG - Entah apa yang membuat kuntilanak itu mendatangi kontrakan Deni, seorang eks petugas keamanan di salah satu komplek di kawasan Gedebage, Kota Bandung.
Deni bercerita, ia digentayangi sosok perempuan dengan wajah yang hancur dan matanya menyala berwarna merah usai berpatroli melewati kolam renang Tirta Indah yang kini lama tak beroperasi.
Saat itu, tahun 2017, Deni giliran berpatroli ke arah kolam renang Tirta Indah. Sejak awal, Deni mengaku sudah mengetahui kisah horor nan mistis di kolam renang itu.
Tanpa peduli akan hal itu, Deni pun mulai beranjak dari pos keamanan untuk berpatroli sekira pukul 11 malam. Tapi nyatanya hal itu yang membawa dirinya mengalami pengalaman seram yang tak pernah terlupakan.
Baca Juga: Lirik Lagu Melawan Restu yang Dipopulerkan Mahalini, Mungkinkah Aku Meminta...
Tepat di depan kolam renang Tirta Indah, Deni seperti biasanya mengetuk beberapa kali tiang listrik, usainya ia mencium bau yang tidak asing. Bau melati dan agak anyir, kata Deni saat itu.
“Sewaktu saya di pos yang di depan kolam renang Tirta Indah itu, saya mulai memukul tiang listrik tiga kali, teng.. teng.. teng.. Pas saya mau berjalan menuju ke arah depan, mau muter lagi, kok sepertinya ada bau yang ga enak di cium. Baunya tuh seperti bau melati, hanya agak bau anyir,” ujar Deni yang dikutip oleh MapayBandung.com pada Kamis, 16 September 2021 dari kanal YouTube Malam Mencekam.
Penasaran akan bau itu, Deni lantas memberandikan diri untuk mencari sumber bau yang mengganggu penciumannya itu.
Kemudian, matanya tertuju ke arah kanan, di mana ada bayangan pohon yang teriup angin. Benar saja, ia sekelebat melihat anak kecil yang tengah asyik berlarian di sekitaran kolam renang itu.
“Saya coba jalan, saya senter, dan di jendela sebelah kanan, saya lihat seperti ada rambut yang tergerai. Pas saya senter ke situ hilang ga keliatan. Saya makin penasaran, saya lihat ke samping kanan, pintu masuk yang di belakang. Saya lihat, kok seperti ada anak kecil yang berlari. Pas saya lihat ke arah dalam lagi, sosok anak kecil itu engga ada, menghilang,” katanya.
Baca Juga: HOROR! Nginep di Hotel Tua Bandung, Wanita Ini Diganggu Setan yang Minta Sisa Jasadnya Dipindahkan
Tak dapat dipungkiri, pertemuan anak kecil yang diduga jadi-jadian itu membuat bulu kuduknya berdiri dan menambah ritme jantungnya.
Waktu berjalan dan kini menunjukan pukul 12 malam. Deni yang perlahan mengaburkan ingatannya soal anak itu kemudian dibuat tersentak oleh sosok lain yang cukup menyeramkan.
Deni kali ini melihat sosok wanita dengan muka yang hancur setengah dan matanya menyalama merah tepat di salah satu rumah kaca di kawasan tersebut.
“Pas saya lewat, itu di depan kaca langsung terlihat muka yang hancur setengah muka, dan si matanya itu merah menyala, hampir nempel ke kaca,” ucap Kang Deni.
Makhluk menyeramkan itu berhasil membuat Deni tak bergeming. Deni kaget hingga terjatuh tanpa sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya.
“Astagfirullahaladzim. Apa ini? Apa ini yang disebut dengan kuntilanak?” tanya kang Deni dalam hati.
Tak ingin berlama-lama di sana, Deni kemudian setengah berlari menuju arah pos keamanan. Tapi, petaka terus menghampirinya.
Baca Juga: Tanda Jantung Bermasalah Ternyata Bisa Dilihat dengan Cara Ini, Simak Penjelasan dr. Zaidul Akbar
Saat melewati sebuah pohon rindang, Deni lagi-lagi melihat sosok wanita yang duduk di pohon yang menggoyangkan kakinya. Sosok itu melihat ke arahnya sambil tertawa. Suara tawa yang terdengar seperti suara wanita, namun terdengar aneh.
Mendapatkan pengalaman yang semakin tidak masuk akal Deni lantas berlari. Beruntung, ia melihat rekannya dari kejauhan dan langsung menceritakan apa yang dilihatnya tadi.
Tapi, tugas tetaplah tugas, patroli malam harus terus dilanjutkan. Kini, Deni bersama temannya kembali berpatroli di kawasan itu.
Tak bisa dipungkiri, firasat buruk kini terus menghantui Deni seakan ada sosok yang terus memperhatikan dan mengikutinya.
Saat itu pukul setengah 1 malam, Deni dan rekannya mendengar sosok wanita yang menangis dengan lirih di sebuah tempat yang sepertinya sudah lama tak ditinggali.
Kali ini, rekan Deni pun mendengar hal yang sama, tapi ia lebih santai dan mencoba menenangkan Deni.
“Oh eta mah biasalah (Itu hal biasa). Kan baheula aya anu bunuh diri didinya (Dulu kan ada yang bunuh diri di situ), gantung diri,” jawab rekan Deni saat ia menceritakan kejadian yang baru saja dialami itu.
Singkat cerita, jelang waktu subuh, Deni memutuskan untuk mengakhiri patrolinya dan beristirahat di sebuah warung untuk menenangkan pikirannya. Rokok dan kopi bergantian ia konsumsi, tensi mulai tenang, jantung Deni berdetak normal.
Usai itu, ia memutuskan kembali ke pos keamanan, apesnya, Deni harus melintasi jalan depan kolam renang itu karena jalan lain sudah diportal.
Benar saja, jantung Deni kini kembali berdetak kencang usai melihat sosok wanita yang sama terduduk tepat di depan pos kolam renang.
Tak mau terus menerus dihantui, Deni kala itu memutuskan untuk meminta izin untuk pulang pada rekannya.
Sesampai di rumah kontrakan, sekira pukul setengah 4 dini hari, Deni mandi dan mengambil wudhu.
Dan ternyata, sosok makhluk itu berdiri di ujung lemari pakaian Deni kali ini terlihat dengan jelas. Deni pun jatuh pingsan.
Dalam pingsannya itu, terjawablah alasan siapa sosok wanita itu. Rupa-rupanya sosok wanita itu meminta tolong untuk disempurnakan, karena ia mengalami kecelakaan di jalan tol yang bersebelahan dengan GBI.***