Network
MAPAY BANDUNG - Mantan anggota TEEN TOP, C.A.P baru-baru ini buka suara mengenai tantangan yang dihadapinya selama menjadi seorang idol.
C.A.P membagikan pengalamannya tentang budaya idol dalam video terbarunya.
Ia memulai dengan mengungkapkan niatnya untuk memberikan pengalaman tentang perjalanannya sebagai idol dan membahas kesulitan yang dialami oleh orang-orang yang aktif di industri tersebut.
"Alasan mengapa saya pikir budaya idol semakin sakit adalah karena teman-teman yang sedang mempersiapkan diri menjadi idol terus-menerus dipojokkan oleh perusahaan. 'Kamu tidak boleh pacaran,' 'Kamu tidak boleh merokok,' 'Kamu tidak boleh minum,' mereka terus-menerus dipojokkan. Perusahaan terus memojokkan mereka karena mereka tahu bahwa investasi mereka akan terbuang percuma jika mereka berperilaku seperti itu," ungkap C.A.P dalam kanal Youtube-nya.
Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Beberkan Rahasia Jarang Kena Flu Walau Musim Hujan, Rahasianya Ada di Minuman Ini
Selain itu, C.A.P mengungkapkan perbedaan yang mencolok antara pengalamannya sebagai seorang trainee dan debutnya sebagai seorang idol.
"Ketika saya masih menjadi trainee, itu adalah pekerjaan fisik. Setelah debut, itu menjadi pekerjaan emosional. Orang-orang yang tidak pernah saya harapkan mencaci maki saya dan melakukan hal-hal yang tidak mengenakan," ungkapnya.
Mantan idol TEEN TOP ini juga membagikan dirinya sempat mengalami pelecehan seksual.
"Seseorang telah melakukan pelecehan seksual terhadap saya. Idol pria sering mengalami pelecehan seksual. Ada orang-orang yang bertindak dan berperilaku seenaknya. Bahkan ada orang yang menyentuh pantat saya atau mendekati saya dengan dadanya. Hal ini sangat menguras mental, terkadang juga para oknum ini selalu meminta saya untuk melakukan hal-hal aneh," kata dia.
Pernyataan C.A.P mengisyaratkan pelecehan para idol oleh para oknum fans dan eksploitasi yang sering dialami.
Dalam video tersebut, C.A.P mengajak untuk mengubah budaya idol yang tidak sehat.
Ia pun menyampaikan harapannya agar industri musik dapat memberikan perhatian yang lebih besar pada kesejahteraan mental dan emosional para idol, serta memastikan bahwa mereka tidak menjadi korban dari pelecehan dan eksploitasi.
Video tersebut telah mendapat perhatian luas di kalangan penggemar K-pop dan industri hiburan secara keseluruhan, memicu diskusi tentang masalah yang dihadapi oleh para idol dan perlunya perubahan dalam budaya industri musik.*** (Fadhallah Rifqi Al Najma/Job Training)
