Trailer Film Buya Hamka Telah Rilis, Segera Catat Tanggal Mainnya

- 25 Maret 2023, 14:15 WIB
Poster film Buya Hamka 2023 /WatchmenID/Twitter/
Poster film Buya Hamka 2023 /WatchmenID/Twitter/ /

Bagian I

Periode dimana Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut. Buya Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca. Hamka dan keluarganya pindah ke Medan, karena Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat.

Baca Juga: Praktis! Berikut Resep Nasi Bakso Bakar yang Cocok untuk Menu Sahur

Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya. Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang ketika salah satu anak mereka meninggal karena sakit. Usaha-usaha Hamka untuk melakukan pendekatan pada pihak Jepang malah dianggap sebagai penjilat dan dimusuhi, sehingga Hamka diminta untuk mundur dari jabatannya sebagai pengurus Muhammadiyah.

Bagian II

Sesaat setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, dan ancaman Agresi ke dua dari tentara sekutu muncul. Hamka memutuskan untuk berkeliling di seluruh pelosok Medan untuk mengabarkan mengenai pentingnya persatuan antara masyarakat (tokoh Agama) dan pihak militer Indonesia, agar tidak diadu domba.

 

Baca Juga: Profil Biodata Gio Grand Finalist MasterChef Indonesia Season 10, Ternyata Kakak Ipar Artis Terkenal Indonesia

Namun ternyata hal tersebut malah membuat Hamka terkena tembak. Untung, Hamka selamat dan akibat jasanya tersebut, Hamka pindah ke Jakarta dan mendirikan Al-Azhar.

Namun Hamka difitnah terlibat dalam usaha pemberontakan pada Soekarno. Hamka ditangkap dan disiksa untuk menandatangani surat pengakuan. Hamka bertahan dan mendapatkan hikmahnya membuat kitab yang paling berpengaruh dalam pendidikan islam, tafsir Al Azhar.

Bagian III

Pada bagian ketiga ini, kita akan mengenal Hamka sebagai sosok anak laki laki kecil yang besar di Maninjau, Sumatera Barat.Sejak kecil Hamka sudah menunjukkan minat yang besar terhadap tradisi dan sastra, hingga mengabaikan pendidikannya di pesantren.

Halaman:

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x