Sutradara yang juga menggarap film Perempuan Tanah Jahanam dan Gundala ini melanjutkan jika dirinya ingin menunjukkan latar, karakter, serta konflik utama dari sekuel film Pengabdi Setan sebelumnya.
Seperti yang terlihat pada cuplikan film, ada pun latar tempat utama film berada di sebuah rumah susun lawas dan mencekam.
Kondisi yang cukup angker dan terbengkalai ini memberikan pengalaman dan suasana film yang sangat mendukung.
"Kami ingin meng-capture Jakarta di era tahun '85, ingin mengajak penonton masuk ke rumah susun, karakter, dan konflik yang terjadi,” tutur Joko Anwar.
Baca Juga: Selain Perkutut, 5 Burung ini Juga Bisa Mendatangkan Kekayaan, Nomor 4 Paling Jadi Primadona
"Kami juga ingin meng-capture perasaan claustrophobia, dread, di dalam film ini, pemilihan adegan-adegan diharapkan bisa merefleksikan filmnya nanti di bioskop," sambungnya.
Perlu diketahui jika claustrophobia adalah ketakutan yang berlebihan terhadap ruang sempit atau tertutup. Contohnya lift, ruangan tanpa jendela, dan tempat sempit seperti rumah susun.
Claustrophobia adalah salah satu jenis fobia yang paling umum yang ditandai dengan rasa panik atau gugup yang muncul saat tengah berada di ruangan sempit dan penuh sesak.***