Ketua BIVB kala itu, adalah Syamsudin, kemudian dilanjutkan oleh putra seorang pejuang wanita Dewi Sartika bernama R. Atot.
Selang beberapa waktu kemudian, BIVB menghilang dan muncul dua perkumpulan sepakbola lain.
Pertama, muncul Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung (PSIB). Kedua, ada National Voetball Bond (NVB)
Pada 14 Maret 1933, kedua asosiasi akhirnya sepakat untuk bergabung dan melebur satu sama lain dan lahirlah nama Persib.
Akhirnya nama Persib pun dipilih, dengan komando Anwar St. Pamoentjak yang saat itu menjabat ketua umum.
Sebetulnya, selain kedua asosiasi, ada beberapa klub yang tergabung ke dalam Persib.
Klub tersebut adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Selain Persib, beberapa klub juga memiliki nama yang berasal dari singkatan
Sebut saja Persija, singkatan dari Persatuan Sepakbola Jakarta.
Baca Juga: Teja Paku Alam Ingin Beri Kemenangan untuk Bobotoh Saat Persib Lawan Persija di GBLA
Ada juga Persipura, singkatan dari Persatuan Sepakbola Indonesia Jayapura.