“La Liga bermasalah,” ujar pelatih Real Madrid asal Italia, Carlo Ancelotti, kepada seorang pewawancara seusai pertandingan.
Ketua La Liga, Javier Tebas, menyangkal tuduhan tersebut. Dia mencuit dalam bahasa Spanyol, Portugis dan Inggris: “Tidak satupun dari Spanyol ataupun La Liga adalah rasis, tidak baik untuk mengatakan hal tersebut.”
Baca Juga: UPDATE TRANSFER LIGA 1: Eks Persib Bandung Gabung Persebaya, Pernah Masuk Skuad Juara ISL 2014
Dia juga mengatakan bahwa La Liga telah mengecam sembilan kasus penghinaan rasis sepanjang musim ini, delapan di antaranya menimpa pemain asal Brasil.
Beberapa pihak lainnya juga mengambil tindakan yang sama, menyatakan bahwa Valencia, atau bahkan Spanyol, juga menjadi korban karena hancurnya reputasi yang ditimbulkan oleh kejadian ini.
Ketika menganggap rasisme dan olahraga sebagai sesuatu yang “tidak berkorelasi”, pemimpin oposisi Partai Populer (PP), Alberto Núñez Feijóo, memperingatkan bahwa kontroversi ini memberikan “gambaran yang salah tentang kota seperti Valencia.”
“Spanyol sama sekali bukan negara rasis,” katanya, berbicara ketika berkampanye menjelang pemilihan umum pada hari Minggu.
Pemimpin Sosialis wilayah Valencia, Ximo Puig, bersikeras bahwa para masyarakat Valencia sama sekali tidak rasis. Menguatkan pernyataannya, ia mengaitkan sikap ekstremis dari beberapa orang kepada partai kanan, yang merupakan partai terbesar ketiga di parlemen Spanyol dalam bentuk partai Vox.
Baca Juga: Misteri Gunung Rakutak Bandung, Ketemu Kuntilanak yang Bikin Pria Ini Tak Berani Cerita
Namun Puig juga tampaknya menyalahkan Vinicius Jr, yang terlihat mengejek para penggemar Valencia ketika meninggalkan lapangan pada hari Minggu tentang kemungkinan tim mereka akan terdegradasi.