MAPAY BANDUNG – Penghinaan yang ditujukan kepada pemain sepak bola Real Madrid, Vinicius Jr, telah memicu perdebatan hebat terkait rasisme dalam dunia olahraga khususnya di Spanyol.
Kepolisian Spanyol sebelumnya telah menangkap tiga orang yang terlibat dalam kekerasan rasis yang ditujukan kepada Vinicius Jr, yang berhadapan dengan para penggemar klub sepak bola Valencia di stadion Mestalla, yang dituduhnya meneriakkan sorakan-sorakan bernada rasis kepadanya.
Setelah pertandingan, pemain asal Brasil ini mengatakan bahwa liga sepak bola Spanyol “milik para pelaku rasis”.
Setelah kejadian tersebut, Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, memperingatkan untuk melawan “fasisme dan rasisme” di lapangan speak bola.
Baca Juga: PSSI Dibantu Orang Ketiga untuk Datangkan Argentina, Erick Thohir: Ada Sosok Javier Zanetti
Pemerintah Spanyol kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa mereka “sangat menyesal” atas kurangnya penanganan dari pihak berwenang Spanyol dalam mengatasi masalah ini.
Sebagai bentuk dukungan kepada sang pemain bola, pada hari Senin lampu-lampu yang menerangi patung Kristus, Sang Penebus, dipadamkan. Isu ini telah melebihi batas-batas Spanyol dan olahraga.
Partai-partai koalisi dan Lembaga-lembaga olahraga di Spanyol telah menyuarakan dengan lantang penolakannya terhadap rasisme di dunia sepakbola. Namun, anggapan bahwa insiden hari Minggu itu mencerminkan ketidaknyamanan yang meluas telah terbukti lebih banyak diperdebatkan.