Dapat Hasil Kurang Memuaskan di Tiga Turnamen Badminton, PBSI Akan Lakukan Evaluasi Menyeluruh

1 Februari 2021, 15:42 WIB
Hafiz Faizal Gloria Emanuelle Widjaya ditaklukan ganda campuran Perancis pada ajang BWF World Tour Finals 2020 di Thailand, Rabu 27 Januari 2021 /PBSI.

MAPAY BANDUNG - Selesai sudah rangkaian turnamen badminton pada periode Januari 2021 ini.

Dari tiga rangkaian turnamen yang dilaksanankan oleh Badminton World Federation (BWF) antara lain Yonex Thailand Open 2021, Toyota Thailand Open 2021 dan BWF World Tour Finals 2020, wakil Indonesia dianggap gagal.

Tercatat hanya satu wakil Indonesia saja yang sukses menjuarai Yonex Thailand Open 2021, yakni Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang sukses mengalahkan ganda putri Thailand Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, 21-15, 21-12.

Menanggapi hal ini, Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky, secara menyeluruh memang ada penurunan, khususnya pada daya juang sang atlet.

Baca Juga: Mas Al Pilih Jujur, Simak Sinopsis Ikatan Cinta yang Tayang Malam Ini 1 Februari 2021

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Bank Syariah Indonesia : Hari Bersejarah Bagi Perkembangan Ekonomi Syariah

"Kalau melihat dari permainan pertama di Yonex Thailand Open, ketika mereka harus masuk karantina dulu, kemudian baru latihan, sebetulnya memang tidak terlalu mengganggu. Tapi seperti tidak bebas dari sisi latihan, dan memang waktu untuk latihannya pun sedikit," ujar Rionny dalam keterangan resmi PBSI, Senin 1 Februari 2021.

"Tapi secara menyeluruh memang ada penurunan di daya juang, kecuali Greysia/Apriyani, dari sisi konsentrasinya mereka juga bisa konsisten, sampai akhirnya juara. Kalau yang lain masih terlihat goyah. Daya juang ada, tapi terlihat masih naik turun. Mau naik dan bangkit itu susah," tambahnya.

Riony juga menegaskan akan ada evaluasi menyeluruh baik kepada pemain dan pelatih Indonesia.

"Nanti setelah semua kembali ke Jakarta, saya akan kumpulkan semuanya. Ini memang harus benar-benar dievaluasi, bukan dari pemainnya saja tapi dari pelatihnya juga. Harus dicek semua, ditonton ulang lagi pertandingannya. Pelatih masing-masing sektor harus benar-benar evaluasi dan membuat catatan-catatan apa saja yang harus kita benahi," ungkap Rionny.

Baca Juga: Soal Abu Janda, Nusron Wahid Angkat Bicara : Tidak Kenal dan Tidak Pernah Bertemu

Baca Juga: Genose akan Mulai Digunakan untuk Tes Covid-19 di Stasiun Pasar Senen dan Yogyakarta Mulai 5 Februari 2021

Tidak hanya sisi teknis yang harus segera dibenahi, tapi pecinta bulutangkis Indonesia melihat permasalahan terbesar lainnya yang harus segera di benahi adalah faktor fisik dan kondisi stamina pemain Indonesia.

"Saya akui juga pemain-pemain lawan terlihat lebih siap bertanding, terutama Chinese Taipei (Lee Yang/Wang Chi Lin) ini. Bukan hanya soal teknis, tapi non-teknis seperti postur, tenaga, mungkin dari makanan, minuman, dan nutrisinya juga lebih oke. Saya akui mereka lebih stabil di tiga kali turnamen ini bisa juara. Jadi yang harus dievaluasi bukan hanya dari sisi teknis saja," tutur Rionny.

Sementara persiapan menuju Olimpiade 2021 di Jepang, Rionny pun mulai memikirkan strategi khusus untuk persiapan para atlet, terutama untuk sesi latihan.

"Kalau untuk Olimpiade, memang harus benar-benar dipersiapkan. Apalagi banyak kejuaraan yang berdekatan, memang ada yang masuk poin Olimpiade ada yang tidak. Tapi untuk pemain-pemain yang akan ikut Olimpiade, nanti saya dengan pelatih-pelatih mungkin akan berikan latihan khusus tersendiri," tegasnya.***

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: badmintonindonesia.org

Tags

Terkini

Terpopuler