Pembiayaan Jadi Kendala Anak Muda Buka Usaha, AMIN Siapkan Lembaga Khusus Permodalan

- 25 Desember 2023, 12:24 WIB
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat Diskusi dan Kalibrasi Bersama Mahasiswa di GOR Jatidiri, Semarang, Minggu 24 Desember 2023.
Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar saat Diskusi dan Kalibrasi Bersama Mahasiswa di GOR Jatidiri, Semarang, Minggu 24 Desember 2023. /ANTARA/Makna Zaezar./



MAPAY BANDUNG - Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden RI Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), akan menyediakan lembaga atau badan negara yang khusus mengelola permodalan supaya masyarakat dapat mendapatkan modal dengan cepat dan mudah, jika terpilih pada Pilpres 2024.

Calon Wakil Presiden Muhaminin Iskandar menyebut, kehadiran lembaga permodalan tersebut agar dapat mengatur semua anggaran negara yang totalnya mencapai Rp150 triliun supaya tersalurkan dengan tepat kepada para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kami menyiapkan Rp150 triliun yang dikelola oleh lembaga tertentu, nanti OJK juga dilibatkan. Lembaga ini seperti Barekraf, tetapi soal permodalan," kata Cak Imin, saat menghadiri acara AMIN Preneur bersama 1.000 UMKM di Graha Idola Gebok, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Baca Juga: POPULER HARI INI: 10 Pilihan Ucapan Natal dalam Bahasa Jawa Kromo Inggil yang Bikin Damai

Masalah pembiayaan kata Cak Imin, masih menjadi kendala bagi para pelaku UMKM, terutama anak muda yang baru membuka bisnis atau usaha.

Padahal, katanya, modal sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan perekonomian karena saat ini lembaga-lembaga permodalan seperti Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) tumbuh subur di kalangan masyarakat kecil.

"BMT saja subur bagus, loh, perkreditan kecil di daerah lakunya minta ampun. Kalau Pemerintah membantu memperbanyak itu, tentu akan meringankan UMKM kita," kata Cak Imin.

Baca Juga: Persiapan Piala Asia 2023 Timnas Indonesia Digeber Latihan Fisik, Marc Klok Justru Senang

Selain itu, negara harus berani memodifikasi kredit usaha rakyat (KUR) yang bunganya masih tinggi, dan dipersyaratkan menggunakan agunan. Hal ini, menurut dia, yang membuat perekonomian belum kuat.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x