Soal Insiden Telantarnya Jemaah Haji di Muzdalifah, Anggota DPR: Pemerintah Harus Punya Strategi Kedaruratan

- 3 Juli 2023, 11:45 WIB
Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq dalam Diskusi Dialektika Demokrasi yang bertemakan ‘Nasib Jemaah Haji Indonesia’ di Media Center DPR RI, Gedung Nusantara III, Senayan
Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq dalam Diskusi Dialektika Demokrasi yang bertemakan ‘Nasib Jemaah Haji Indonesia’ di Media Center DPR RI, Gedung Nusantara III, Senayan /Dpr/Runi/nvl

MAPAY BANDUNG - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanul Haq mengatakan, Pimpinan Komisi VIII DPR sempat mengingatkan pemerintah dalam rapat kerja dengan Kementerian Agama (Kemenag), agar memiliki semacam simulasi strategi kedaruratan.

Berbagai sebab kemungkinan terjadi suatu hal di luar yang sudah direncanakan. Pasalnya, insiden di Muzdalifah kemarin, terlihat Kemenag panik terhadap kondisi tersebut.

“Karena kita tidak tahu kan, pernah ada tragedi yang terjadi di Mina ataupun di Ka’bah ketika peristiwa jatuhnya crane. Sekarang tahun ini justru di Muzdalifah. Nah, strategi kedaruratan ini yang justru tidak pernah terpikirkan oleh Kementerian Agama, sehingga ketika terjadi ini, betul-betul kelihatan panik. Tidak terlihat ada sebuah sistem yang dibangun untuk menghadapi kedaruratan seperti insiden di Muzdalifah ini,” ujar Maman saat memberikan keterangan persnya, Minggu 2 Juli 2023.

Baca Juga: Ethan Hunt Hadapi Misi Berbahaya Lagi, Spoiler Mission Impossible Dead Reckoning Part One yang Tayang Juli Ini

Menurut Politisi F-PKB ini, dengan demikian, bisa dikatakan bahwa Kemenag juga tidak punya strategi khusus untuk menghadapi masalah-masalah yang kemungkinan terjadi di sana.

“Iya, karena memang kondisi ini tidak pernah terjadi di Muzdalifah, biasanya itu paling macet ya kita cuma nunggu 1-2 jam, masih wajar saja. Tetapi, kondisi kemarin Ini kan lebih dari 10 jam. Tentang strategi kedaruratan kita itu harus terus dipikirkan dari satu lokasi ke lokasi lain, dimana penumpukan Jemaah seperti di Arofah, Muzdalifah, dan Mina itu harus betul-betul menjadi pemikiran yang lebih sistematis dan bisa dilakukan cepat karena ini menyangkut nyawa manusia,” ungkap Maman.

Selain itu, Legislator Dapil Jabar IX in juga memprotes, terhadap layanan Mashariq kepada Jemaah Haji Indonesia, semacam perusahaan atau swasta yang dipercaya oleh pemerintah Arab Saudi.

“Kita langsung komplain kepada mereka, bagaimana mungkin mereka tidak bisa memprediksi kemacetan penjemputan itu dan tidak mempersiapkan, paling tidak untuk kesehatan darurat, dan juga asupan minuman dan makanan di Muzdalifah. Kami bahkan Anggota DPR sempat mengumpulkan bantuan makanan, tetapi kami tidak memiliki akses kesana, yang ada justru akan menimbulkan penumpukan,” terang Maman.

Baca Juga: Fakta Unik Hari Lahir Bogor, Ternyata Diambil dari Tanggal Pelantikan Raja Pajajaran

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x